kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 483,6 Triliun per November 2024


Kamis, 12 Desember 2024 / 17:10 WIB
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 483,6 Triliun per November 2024
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas A.M. Djiwandono sebelum Konferensi pers APBNKITA di Jakarta, Jumat (8/11/2024).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/11/2024. Kemenkeu mencatat, realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 483,6 triliun hingga akhir November 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 483,6 triliun hingga akhir November 2024.

Realisasi ini setara 74,6% dari target penarikan utang tahun ini yang sebesar Rp 648,1 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono merinci, dari total tersebut, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 437,2 triliun. Ini mencapai 65,6%  terhadap APBN atau tumbuh tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 292,5 triliun.

Sementara itu, realisasi utang yang berasal dari pinjaman (neto) mencapai Rp 46,4 triliun atau 252,9% terhadap APBN. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 40,9 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Belanja Jor-joran untuk Genjot Ekonomi Indonesia di Akhir Tahun

"Realisasi pembiayaan hingga November ini menunjukkan pemerintah terus hati-hati dalam mengelola pembiayaan dengan mempertimbangkan outlook defisit APBN, kondisi likuditas pemerintah serta dinamika pasar keuangan," ujar Thomas dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (8/11).

Di sisi lain, pembiayaan non utang tercatat sebesar Rp 54,8 triliun hingga akhir November 2024. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan pembiayaan non utang tahun lalu yang sebesar Rp 49,2 triliun. Dengan begitu, realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp 428,8 triliun.

"Upaya untuk menjaga pencapaian target pembiayaan tetap pada jalurnya dilakukan dengan memastikan cost of fund tetap efisien dan risiko yang terkendali," katanya.

Baca Juga: Pasar Volatil, Asuransi Jiwa Masih Cuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×