Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah berupaya membuat porsi investasi asing dan domestik ada di level ideal. Secara perlahan, porsi investasi dalam negeri diharapkan bisa meningkat. Kendati demikian, tahun depan, porsi asing diproyeksikan masih akan mendominasi.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan, penanaman modal asing (PMA) di 2016 masih mendominasi, yakni sekitar 65% dari total estimasi investasi. Adapun, target realisasi investasi tahun 2016 mendatang sebesar Rp 594,8 triliun atau meningkat sekitar 15% dari target tahun ini yang senilai Rp 519,5 triliun.
Artinya, jika proyeksi BKPM tercapai, maka total nilai PMA tahun depan ada di kisaran Rp 386,62 triliun. Sedangkan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp 208,18 triliun. Adapun, realisasi investasi yang tercatat di BKPM sepanjang Januari-September 2015, porsi asing mendominasi hingga 66,7% atau setara dengan Rp 266,8 triliun.
Ini menunjukkan, secara porsi, jumlah investasi global menyusut. Pemerintah memang berniat menggenjot investasi, baik di dalam dan luar negeri dengan proporsi yang dinilai ideal.
Franky Sibarani, Kepala BKPM mengatakan, target yang dibuat tersebut bagian dari upaya menyeimbangkan aliran modal dari investor asing dan domestik.
"Kami berupaya dorong investasi dalam negeri, sehingga tiga hingga lima tahun ke depan, harapannya bisa 60 (investasi asing) berbanding 40 (domestik)," ujarnya.
Ia mengklaim, minat investor maupun kesiapan industri dalam negeri cukup kondusif untuk mencapai target komposisi PMA dan PMDN tersebut. Hal ini tercermin dari rencana investasi yang sudah masuk tahun ini.
BKPM memperkirakan, proporsi rencana investasi dari PMA akan ada di kisaran 64,7% atau setara dengan Rp 1.087 triliun. Sisanya, sebesar 35,3% atau Rp 593,6 triliun berasal dari pemodal dalam negeri. Sebagai perbandingan, tahun lalu, porsi PMA mencapai 74,1%, sedangkan, porsi domestik hanya 26,9%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News