kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Pemerintah Sudah Mengantisipasi Terkait FTA


Selasa, 19 Januari 2010 / 14:05 WIB
Pemerintah Sudah Mengantisipasi Terkait FTA


Reporter: Martina Prianti | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah mengklaim, sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas ASEAN China. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah sudah membuat tim terkait pelaksanaan FTA.

"Seperti bagaimana Ditjen Bea Cukai menerapkan early warning sytem dalam mengawasi apakah ada lonjakan impor," ucap Hatta, Selasa (19/1). Hatta melanjutkan, pemerintah juga telah mewajibkan barang yang masuk ke Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia.

Selain itu, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan produk sesuai dengan standar nasional. "Diperketat juga surat keterangan asal (SKA) barang yang keluar masuk Indonesia oleh Bea Cukai," sambungnya.

Untuk memastikan pelaksanaan itu, rencananya pemerintah yang diwakili Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat, akan melakukan pengecekan langsung arus barang di pelabuhan Tanjung Priok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×