kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam


Kamis, 31 Oktober 2024 / 16:34 WIB
Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mentan Amran melaporkan pada Presiden Prabowo tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.

Meski begitu, Amran belum bisa menjelaskan jumlah investasi yang akan dilakukan di Indonesia.

"Kami mengawal agar bisa permudah mereka dan mau investasi di Indonesia," ujar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).

Baca Juga: Wamentan Sebut Ada 60 Perusahaan Minat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Amran menambahkan, banyaknya sapi perah yang dibawa industri tersebut tergantung lahan yang disiapkan. Ia bilang perusahaan itu merupakan perusahaan besar yang telah memiliki cabang di Amerika Serikat, Rusia, Selandia Baru, dan Australia.

"Kalau sapi itu di Poso luasnya (lahan yang disiapkan) 12.000 hektar, kalau di Sulawesi Selatan ada kurang lebih 20.000 sampai 30.000 hektar, Kalimantan Tengah mungkin 50.000 hektar," jelas Amran.

Sebelumnya, Amran menegaskan tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

"Kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton," ungkap Amran.

Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Wacana Impor 1,8 Juta Ton Susu Untuk Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×