kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam


Kamis, 31 Oktober 2024 / 16:34 WIB
Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mentan Amran melaporkan pada Presiden Prabowo tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.

Meski begitu, Amran belum bisa menjelaskan jumlah investasi yang akan dilakukan di Indonesia.

"Kami mengawal agar bisa permudah mereka dan mau investasi di Indonesia," ujar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).

Baca Juga: Wamentan Sebut Ada 60 Perusahaan Minat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Amran menambahkan, banyaknya sapi perah yang dibawa industri tersebut tergantung lahan yang disiapkan. Ia bilang perusahaan itu merupakan perusahaan besar yang telah memiliki cabang di Amerika Serikat, Rusia, Selandia Baru, dan Australia.

"Kalau sapi itu di Poso luasnya (lahan yang disiapkan) 12.000 hektar, kalau di Sulawesi Selatan ada kurang lebih 20.000 sampai 30.000 hektar, Kalimantan Tengah mungkin 50.000 hektar," jelas Amran.

Sebelumnya, Amran menegaskan tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

"Kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton," ungkap Amran.

Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Wacana Impor 1,8 Juta Ton Susu Untuk Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×