kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam


Kamis, 31 Oktober 2024 / 16:34 WIB
Pemerintah Siapkan Opsi Lahan untuk Investor Industri Sapi Perah Vietnam
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mentan Amran melaporkan pada Presiden Prabowo tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto tentang adanya investor dari vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia.

Meski begitu, Amran belum bisa menjelaskan jumlah investasi yang akan dilakukan di Indonesia.

"Kami mengawal agar bisa permudah mereka dan mau investasi di Indonesia," ujar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).

Baca Juga: Wamentan Sebut Ada 60 Perusahaan Minat Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Amran menambahkan, banyaknya sapi perah yang dibawa industri tersebut tergantung lahan yang disiapkan. Ia bilang perusahaan itu merupakan perusahaan besar yang telah memiliki cabang di Amerika Serikat, Rusia, Selandia Baru, dan Australia.

"Kalau sapi itu di Poso luasnya (lahan yang disiapkan) 12.000 hektar, kalau di Sulawesi Selatan ada kurang lebih 20.000 sampai 30.000 hektar, Kalimantan Tengah mungkin 50.000 hektar," jelas Amran.

Sebelumnya, Amran menegaskan tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

"Kalau investasinya lancar, tiga sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton," ungkap Amran.

Baca Juga: Kementan Tegaskan Tak Ada Wacana Impor 1,8 Juta Ton Susu Untuk Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×