kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Pemerintah siapkan kartu pra kerja untuk 2 juta pengangguran


Selasa, 24 September 2019 / 20:02 WIB
Pemerintah siapkan kartu pra kerja untuk 2 juta pengangguran
ILUSTRASI. Moeldoko beri keterangan soal penundaan sejumlah RUU


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mempersiapkan program kartu pra kerja untuk 2 juta orang. Program ini digelar untuk mempersiapkan para pengangguran untuk terlatih sebelum mendapatkan pekerjaan.

"Pemerintah juga sudah menyiapkan insentif per bulan sebesar Rp 300 ribu - Rp 500 ribu. Harapannya mereka bisa kursus sebelum mendapatkan pekerjaan," ujar Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Selasa (24/9).

Proses mendaftar Kartu Pra Kerja ini akan terbuka untuk siapa saja dan tanpa ada batasan usia. Kartu ini tidak serta merta untuk mereka yang baru lulus dari lembaga pendidikan seperti SMK atau perguruan tinggi.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Ada lima fokus anggaran di APBN 2020

Peluang ini juga terbuka bagi bagi para karyawan yang terkena PHK dan ingin mengembangkan kemampuannya di bidang lain atau mempersiapkan diri untuk pekerjaan barunya.

Namun, dalam proses pendaftaran, nantinya juga akan diadakan proses seleksi agar kartu ini jatuh ke tangan yang tepat. Para calon peserta akan diminta untuk mengisi kuesioner dan melalui serangkaian proses rekruitmen.

Pemerintah pun sudah mempersiapkan Project Management Officer atau PMO yang akan mengawal jalannya program ini.

Baca Juga: Kemensos sebut kartu sembako murah masih dalam proses pembahasan

"Nanti PMO yang akan memantau. Misal ada orang yang mendaftar kursus di tempat A, nanti tempat A itu akan memberikan laporan ke PMO. Jadi anak ini aktif atau tidak. Jadi tetap akan ada proses seleksi dan evaluasi," tambah Moeldoko.

Program ini diharapkan akan mampu beroperasi mulai Januari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×