kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan industri penampung repatriasi


Minggu, 24 Juli 2016 / 22:57 WIB
Pemerintah siapkan industri penampung repatriasi


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah akan menyiapkan industri penampung dana repatriasi hasil program pengampunan pajak atau tax amnesty. Mereka saat ini tengah menyiapkan daftar industri prioritas dan menguntungkan untuk menampung dana tersebut.

Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengatakan, untuk mempersiapkan daftar tersebut, pemerintah akan menggandeng sejumlah perusahaan sekuritas. Mereka akan diminta pemerintah untuk melihat industri mana saja yang prospektif untuk menampung dana repatriasi.

Perusahaan tersebut juga akan diminta pemerintah untuk melakukan sounding ke masyarakat mengenai industri-industri tersebut. Selain itu, mereka juga akan diminta untuk berbicara dengan pemilik industri mengenai rencana pemerintah tersebut.

"Jadi mungkin nanti ada Danareksa, Bahana, mereka akan diminta melihat semua industri dari daftar yang ada, mana yang paling prospektif," katanya di Jakarta akhir pekan lalu.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, untuk membuat industri prioritas penampung dana repatriasi tersebut, kementeriannya sudah memberikan daftar industri umum yang akan dikembangkangkan.  Beberapa industri tersebut antara lain; industri agro dan farmasi.

Selain menyiapkan daftar industri, Saleh mengatakan, pihaknya saat ini juga mengindentifikasi masalah yang berpotensi menghambat pengembangan industri prioritas yang akan dikembangkan tersebut.

"Misalnya industri agro, kami ingin kembangkan industri gula berbasis tebu, di situ kendala adalah lahan ini tentu harus diselesaikan supaya tidak mengganggu, indentifikasi dan penyelesaian dilakukan melalui koordinasi dengan kementerian lain," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×