Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah mulai mengeluarkan 15 proyek unggulan yang akan dilelang tahun ini agar bisa mulai dibangun tahun tahun depan. Nilai investasi proyek yang masuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia alias MP3EI ini Rp 32,17 triliun.
Jenis proyeknya beragam, mulai dari pembangunan jembatan, pembuangan air limbah, pelabuhan, bandara, juga kereta api. "Proyek prioritas MP3EI ini kami targetkan groundbreaking paling lambat 2014," kata Dedy S. Priatna, Deputi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Sarana dan Prasarana ke KONTAN pekan lalu. (21/6)
Dari daftar proyek ini, yang mendapatkan perhatian khusus adalah terlaksananya proyek Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur. Proyek ini berfungsi menyediakan air bersih ke 2 juta warga di Jakarta, Karawang, dan Bekasi.
Penanggungjawab proyek adalah Kementerian PU. Pemerintah menargetkan proyek ini bisa mulai menancapkan tiang pancang perdana atawa groundbreaking pada April-Mei 2014. Selanjutnya proyek akan dibagi menjadi tiga tahap. Setiap tahap akan membangun 5 meter kubik air.
Selain penyediaan air bersih bagi warga ibukota dan sekitarnya, pemerintah juga fokus membangun Jembatan Pulau Balang sepanjang 1.314 meter dengan nilai investasi Rp 1,572 triliun. Jembatan ini akan menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Selain itu ada juga proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara. Proyek ini diprediksi menelan dana Rp 6 triliun, dan akan dirancang khusus untuk menjadi pelabuhan pengapalan Crude Palm Oil (CPO) dan kontainer umum. Tempat ini juga akan menjadi penghubung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke dan pusat-pusat industri di Sumatera.
Pemerintah menawarkan seluruh proyek ini dengan skema kerjasama pemerintah swasta (KPS). Dida Heryadi Salya, Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Bappenas berharap swasta tertarik untuk menggarap proyek infrastruktur ini.
Proyek besar lainnya adalah proyek Palapa Ring. Proyek broadband fiber optik yang menghubungkan 66 kabupaten atau kota di Maluku, Maluku Utara, Papua, Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara ini menelan investasi sebesar Rp 2,8 triliun.
Sebelumnya, pada akhir Mei lalu pembangunan infrastruktur broadband ini telah dimulai dengan melakukan groundbreaking Maluku Cable System (CMS) di Ternate, Maluku Utara. Proyek yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia ini bekerja sama dengan perusahaan pelat merah PT Telkom.
Wakil Menteri Bappenas Lukita D. Tuwo berharap, jika proyek ini kelar pada 2015,seluruh pulau-pulau besar di Indonesia dan sebagian besar kabupaten bisa terhubung internet broadband.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News