kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah siap boikot produk Eropa bila diskriminatif terhadap sawit


Minggu, 31 Maret 2019 / 15:46 WIB
Pemerintah siap boikot produk Eropa bila diskriminatif terhadap sawit


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih terus mengkaji upaya balasan bagi Uni Eropa bila benua biru tersebut akhirnya mendiskriminasikan sawit. Pemerintah membuka opsi untuk memboikot produk-produk Eropa yang masuk ke pasar Indonesia.

Upaya pemerintah ini menurut Luhut dalam rangka melindungi kepentingan petani dan memastikan kesejahteraan hidup jutaan orang yang hidupnya bergantung pada sawit ini.

“Apapun akan kita lakukan untuk mempertahankan kedaulatan kita, karena 18 juta orang bergantung pada industri sawit ini. Karena ini akan berdampak pada angka kemiskinan kita,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (31/3).

Adapun hal itu ia utarakan saat menjadi pembicara di depan Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur, akhir pekan lalu. Menurut Luhut, alasan Uni Eropa mempermasalahkan dampak lingkungan industri sawit di Indonesia bukan lah alasan yang dapat diterima.

Sebab, menurutnya, Indonesia sangat paham dengan situasi ini. “Kita peduli juga dengan lingkungan, kita yang paling tahu apa yang terbaik untuk lingkungan hidup kita,” tambah dia.

Pemerintah, lanjut Luhut, sedang mengkaji untuk melakukan pemboikotan terhadap beberapa produk Eropa. Apalagi, badan-badan internasional memuji keadaan ekonomi Indonesia yang terus mengalami perbaikan.

“Efisiensi adalah kata kunci karena itu musuh kita comfort zone. Sekarang makin susah untuk bermain-main. Tapi saya yakin mereka yang tidak nyaman itu lama kelamaan akan menyesuaikan juga,” katanya.

Menko Luhut mengatakan ia heran ada orang yang bisa menurunkan harga-harga dalam waktu 100 hari. “Kalau harga-harga diturunkan bagaimana nasib pemasoknya? Nasib petani, peternak ayam? Dalam sistem ekonomi ini kita harus selalu menjaga keseimbangan agar pemasok tetap untung dan pembeli nyaman,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×