Reporter: Herlina KD, Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa fraksi di DPR memandang usulan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dalam rencana kerja pemerintah tahun 2014 sebesar 6,4%-6,9% terlalu tinggi. Meski begitu, pemerintah tetap optimistis kisaran pertumbuhan ini akan bisa dicapai. Salah satunya ditopang dari konsumsi masyarakat yang masih kuat.
Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, kisaran pertumbuhan ekonomi 6,4%-6,9% pada tahun 2014 didasarkan atas beberapa pertimbangan. Diantaranya, sumber pertumbuhan yang terbesar Indonesia adalah dari konsumsi rumah tangga. "Tahun depan, setelah situasi sekarang (penyesuaian harga BBM), bisa kita atasi, inflasi akan kembali normal dan konsumsi rumah tangga tetap bisa kuat," ujarnya Kamis (23/5).
Menurut Chatib, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 60% dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan lebih baik ketimbang tahun ini. Berdasarkan konsensus internasional, ekonomi global diperkirakan bakal tumbuh 4% di tahun 2014, lebih tinggi dari tahun ini yang sekitar 3,5%.
Alhasil, kata Chatib, kinerja ekspor Indonesia akan tertopang seiring naiknya harga komoditas global dan permintaan dari pasar internasional. Bersamaan dengan itu, tingkat investasi juga akan kembali meningkat. Apalagi, sejak tahun 2013 investasi sudah mulai bergeser dari sektor sumber daya alam ke sektor pengolahan atau manufaktur. "Kalau investasi di manufaktur dikombinasikan dengan investasi di sektor sumber daya alam, maka target pertumbuhan (investasi) bisa meningkat," jelasnya.
Di luar itu, Chatib berharap kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi juga ikut terkerek. Saat ini, porsi pengeluaran pemerintah dalam PDB sekitar 6%. Menurutnya, jika pengeluaran pemerintah bisa tumbuh sekitar 5% saja, maka akan ada tambahan sumber pertumbuhan sekitar 0,3%. Sehingga, ia optimis kisaran pertumbuhan ekonomi tahun 2014 bisa tercapai.
Seperti diketahui, dalam pandangan fraksi atas pokok-pokok kebijakan APBN 2014 beberapa fraksi menilai target pertumbuhan ekonomi pemerintah terlalu tinggi.
Juru Bicara Fraksi Hanura Ferdinand Sampurna Jaya menuturkan target kisaran pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun 2014 terlalu optimis. Alasannya, ekonomi global tahun depan belum pulih. "Angka yang moderat ada di kisaran 6,1%-6,5%," katanya.
Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan Sayed Muhamad Muliady juga bilang target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah untuk tahun 2014 terlalu optimistis. Ia beralasan, target ini bertolak belakang dengan langkah pemerintah yang merevisi target pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2013 menjadi 6,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News