Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporakan tren surplus neraca perdagangan Indonesia masih berlanjut pada Agustus 2025, bahkan lebih besar dibandingkan surplus bulan Juli sebelumnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,3 miliar pada Agustus 2025. Lebih tinggi dibandingkan Juli yang surplus US$ 4,17 miliar.
Menurut Purbaya, ini merupakan sinyal positif bagi kinerja ekspor sejalan dengan tren global yang berubah akibat dampak penerapan tarif impor oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang RI Melesat, Purbaya: Mesin Ekspor Siap Isi Ekonomi Global
Secara kumulatif, Purbaya menyebut surplus neraca dagang selama periode Januari-Agustus mencapai US$ 41,06 miliar. Capaiannya ini melesat hingga 52,3% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$ 32,7 miliar.
"Ini pertumbuhan yang amat spektakuler, kalaupun ada orang bilangnya karena mau ada tarif maka frontloading, tetapi kalau saya lihat tetap saja tumbuh ini menunjukkan globalnya enggak jelek-jelek amat. Jadi sekarang kita tinggal menjaga domestiknya seperti apa," jelas Purbaya dalam konfrensi pers APBN Kita belum lama ini.
Meskipun ia tak menampik bahwa sebagian faktor meningkatnya ekspor Indonesia merupakan strategi industri untuk menghindari tarif impor AS sebesar 19% yang terapkan 7 Agustus.
Secara kumulatif, tren surplus neraca perdagangan periode Januari-Agustus 2025 dipengaruhi oleh meningkatnya surplus dagang nonmigas di saat penurunan deficit, yakni menyusut dari US$ 13,7 miliar tahun lalu menjadi U$ 12,1 miliar pada Januari-Agustus 2025.
Baca Juga: Neraca Dagang Tidak Mampu Angkat Rupiah
Pertumbuhan ekspor non migas (Januari-Agustus) sendiri naik sebesar 7,3% yoy didorong oleh penguatan ekspor sektor industri dan pertanian.
Adapun secara terperinci, kinerja ekspor pada Januari-Agustus 2025 tercatat sebesar US$ 185,3 miliar atau tumbuh 7,8% secara tahunan (yoy), dibandingkan periode yang sama di 2024 yakni sebesar US$ 171,9 miliar.
Khusus pada Agustus 2025, kenaikan ekspor secara tahunan didukung oleh sektor industri pengolahan, yakni komoditas logam dasar nikel dan tembaga.
Baca Juga: Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
"Berdasarkan dampak arus barang bea cukai Agustus, kinerja ekspor meningkat terutama ditopang sektor industri pengolahan terutama komoditas logam dasar nikel dan tembaga sejalan dengan upaya hilirisasi mineral," ungkap Purbaya.
Selanjutnya: Rupiah Melemah, Meningkatnya Kebutuhan Dolar AS di Pasar Domestik Jadi Pemicu
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 25 September 2025, Keuangan & Karier Siapa Lancar?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News