kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.313   15,00   0,09%
  • IDX 7.155   37,35   0,52%
  • KOMPAS100 1.043   8,16   0,79%
  • LQ45 799   4,27   0,54%
  • ISSI 232   2,18   0,95%
  • IDX30 414   0,21   0,05%
  • IDXHIDIV20 486   0,93   0,19%
  • IDX80 117   0,66   0,56%
  • IDXV30 120   0,25   0,21%
  • IDXQ30 133   -0,04   -0,03%

Pemerintah kurang serius dalam investasi pertanian


Jumat, 13 April 2012 / 22:33 WIB
Pemerintah kurang serius dalam investasi pertanian
ILUSTRASI. IHSG diperkirakan kembali melemah, rekomendasi saham hari ini (13/4) diantaranya AKRA, BEST, BBNI dan lainnya.


Reporter: Rika Panda | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah tampaknya tidak pernah serius dalam meningkatkan investasi pertanian dan penambahan lahan pertanian. Pemerintah masih terlalu memfokuskan pengembangan investasi kepada sektor industri dan manufaktur, padahal dengan mendorong Investasi pertanian akan menciptakan lapangan kerja yang banyak dan tersedianya pangan secara mandiri.

“Investasi disadari penting untuk membangun pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan, namun menggerus areal pertanian potensial demi investasi akan mengakibatkan banyak program pangan nasional gagal,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar, di Jakarta, Jumat (13/4).

Menurut Rofi, seharusnya pemerintah tetap mendorong investasi pertanian sebagai salah satu prioritas. Dengan meningkatnya produksi pertanian, lanjut Rofi, akan memberikan dampak yang luar biasa, seperti ketahanan pangan nasional terjaga, pendapatan petani akan meningkat, kesempatan kerja di pedesaan akan makin luas, jumlah penduduk miskin di pedesaan akan berkurang, devisa negara akan makin besar dan PDB sektor pertanian juga akan meningkat.

Selain itu, Rofi mengatakan pemerintah juga harus tetap memproteksi lahan pertanian potensial untuk pangan dan tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan investasi industri semata. Mengingat luas lahan produktif Indonesia semakin hari semakin menyusut akibat relokasi lahan dari pertanian ke non pertanian.

“Kita punya banyak keunggulan dibandingkan negara lain dalam investasi di bidang pertanian. Sesungguhnya mendorong investasi di sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan," katanya. Seperti diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan rencana investasi yang belum direalisasikan hingga saat ini mencapai Rp1.400 triliun. Rencana investasi, khususnya pada sektor pertanian ini, terhadang masalah pembebasan lahan.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) selama 2005- 2009, investasi modal dalam negeri naik 23,03 persen, dari Rp 30,7 triliun jadi Rp 37,8 triliun. Namun, sebanyak 51,4 persen- 75,4 persen masuk industri. Adapun investasi asing di sektor pertanian, selain proporsinya paling rendah, juga mengalami penurunan dari 3,9 persen (2005) jadi 1,2 persen (2009). Tahun 2009, dari total investasi PMA sebesar 10,81 miliar dollar AS, sektor pertanian hanya sebesar 0,129 miliar dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×