kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Klaim Tanda Penurunan Covid-19 Mulai Terlihat, Ini Datanya


Selasa, 19 Juli 2022 / 06:41 WIB
Pemerintah Klaim Tanda Penurunan Covid-19 Mulai Terlihat, Ini Datanya
ILUSTRASI. Pemerintah Klaim Tanda Penurunan Covid-19 Mulai Terlihat, Ini Datanya


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus Covid-19 baru di Indonesia per hari masih bertambah di atas 3.000-an hingga pekan ketiga Juli 2022. Pemerintah klaim sudah ada tanda-tanda penurunan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Satgas Penanganan Covid-19 ada tambahan 3.393 kasus baru corona hingga Senin 18 Juli 2022. Jumlah penambahan kasus Covid-19 tersebut masih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang bertambah 3.540 kasus positif Covid-19 pada 17 Juli 2022.

Dengan penambahan tersebut, total kasus positif Covid-19 sejak pandemi corona melanda Indonesia pada Maret 2022 menjadi 6.138.346 kasus.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 pada 18 Juli 2022 bertambah 2.427 orang sehingga menjadi sebanyak 5.952.981 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus positif Covid-19 pada 18 Juli 2022 di Indonesia bertambah 10 orang menjadi sebanyak 156.859 orang. Jumlah kasus aktif positif Covid-19 pada 18 Juli 2022 di Indonesia mencapai 28.506 kasus, bertambah 956 dari sehari sebelumnya.

Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengungkapkan tren penurunan kasus positif Covi19 di Indonesia mulai terlihat. Salah satu indikasi penurunan kasus Covid-19 adalah angka Reproduksi Efektif (Rt) nasional menunjukkan tren penurunan dalam tiga minggu terakhir.

“Tingkat reproduksi efektif (Rt) relatif melandai dalam tiga minggu terakhir dari 1,27 turun 1,26 dan 1,24. Dan Rt semua pulau masih di atas 1. Untuk (Rt) di luar Jawa Bali: Sumatra di 1,29, NTT-Kalimantan-Sulawesi di 1,18, Maluku di 1,08,” kata Menko Ekon dalam keterangan resmi di website Sekretariat Kabinet, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Kasus Corona 18 Juli 2022 Tambah 3.393, BPOM Tambah Daftar Obat Covid-19

Airlangga menambahkan, penambahan kasus Covid-19 harian tertinggi terjadi di wilayah Jawa-Bali yang berkontribusi sebesar 95 persen. Sementara untuk di luar Jawa-Bali penambahan kasus Covid-19 hariannya masih sangat rendah dan relatif landai.

“Untuk di luar Jawa Bali, kasus (harian) yang relatifnya masih rendah dan landai. Yang (kasus) aktif masih (tinggi) di Sumatra Utara, Kalsel, Kaltim, Sumsel, Sulsel, dan Kalteng,” ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Airlangga yang juga koordinator PPKM ini menyampaikan berdasarkan data asesmen situasi COVID-99 per tanggal 16 Juli 2022, terdapat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dengan level transmisi komunitas yang mulai naik, yaitu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Adapun 385 kabupaten/kota lainnya berada pada level Transmisi Komunitas Level 1.

“(Terlepas dari peningkatan kasus harian), tingkat BOR (bed occupandy rate) maupun isolasi itu juga masih dalam tingkat memadai,” kata Airlangga.

Terkait capaian vaksinasi COVID-19, Airlangga menyebutkan masih terdapat dua daerah di luar Jawa Bali yang capaian vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70 persen, yaitu Papua dan Papua Barat.

“Dari capaian vaksin, yang masih di bawah 70 persen (untuk dosis 1) di luar Jawa Bali adalah Papua Barat dan Papua. (Untuk) dosis 2, sepuluh provinsi masih di bawah 70 persen. (Untuk) dosis 3, terdapat 28 provinsi (masih) di bawah 30 persen,” sebut Airlangga.

Berdasarkan hasil evaluasi, Airlangga mengatakan bahwa hanya Sorong, Papua yang menerapkan PPKM Level 2.

“Dari hasil evaluasi, seluruhnya di luar Jawa-Bali PPKM-nya masih Level 1 seperti yang telah kita putuskan sampai akhir bulan ini, dan yang di Level 2 hanya di Sorong, Papua Barat,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan untuk menembus atau menghindari vaksinasi (vaccination evation). Subvarian tersebut diyakini bisa menembus vaksinasi dua hingga tiga kali lipat lebih efektif dibandingkan varian Omicron BA.1, sehingga kemungkinan masyarakat untuk terinfeksi lebih tinggi walaupun yang bersangkutan sudah divaksinasi.

“Tetapi juga kita sampaikan ke Bapak Presiden, bahwa proteksi untuk masuk rumah sakit (hospitalisasi) dan fatality-nya masih tetap tinggi, sehingga disarankan masyarakat tetap cepat-cepat saja di-booster. Karena walaupun ada kemungkinan terkena, tapi booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit dan kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah,” kata Menkes.

Selain dua subvarian tersebut, pemerintah juga memantau vairan BA.2.75 yang tengah beredar di sejumlah negara.

“Kami juga meng-update ke Bapak Presiden ada sub varian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya dan sudah masuk ke 15 negara. Ini juga sudah masuk di Indonesia, satu ada di Bali karena kedatangan luar negeri, dua ada di Jakarta. Ya kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana,” kata Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×