kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah khawatirkan resesi ekonomi dunia


Kamis, 04 April 2013 / 17:24 WIB
Pemerintah khawatirkan resesi ekonomi dunia
ILUSTRASI. Udang Mie Saus Tiram (Dok/Dapur Kobe)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pemerintah rupanya khawatir pelemahan ekonomi dunia akan berujung pada resesi yang berkepanjangan. Karena itu, pemerintah bertekad untuk menjaga menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh tinggi.

"Kita ketahui resesi ekonomi dunia masih akan terjadi. Situasi seperti ini akan memberikan tekanan yang nyata bagi perekonomian kita. Kita harus bisa mengelola perekonomian kita dari aspek pertumbuhan, stabilitas harga, aspek penciptaan lapangan kerja, bahkan aspek pengurangan kemiskinan," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada rapat pembukaan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis (4/4).

Di tengah tekanan dan dampak negatif ekonomi dunia yang belum pulih secara benar, Indonesia akan memasuki dinamika tahun politik yang bisa menyita banyak perhatian dan tenaga lewat proses pemilihan umum tahun 2014. Artinya, di satu sisi, pemerintah harus menjaga perekonomian, dan di sisi lain pemerintah juga harus mengelola politik dalam negeri.

Maka agar keduanya bisa berjalan dengan baik, SBY meminta agar pada tingkat perencanaan dan kebijakan dasar pemerintah sampai dengan tingkat rencana kerja pemerintah (RKP) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) harus dipersiapkan dengan benar. Ini agar dinamika politik tidak menghambat kebijakan dan pelaksanaan pembangunan.

SBY juga meminta kabinetnya fokus pada sasaran pembangunan ekonomi baik pada tahun ini maupun pada tahun depan. Kerja keras harus dilakukan karena dua tahun terakhir ini merupakan tahun pamungkas dari keseluruhan masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. "Inilah peluang terakhir yang tersedia untuk melakuan percepatan dan tindakan apa pun agar sasaran pembangunan bisa dicapai," kata SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×