Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah akan menggenjot penggunaan energi nonfosil sebagai sumber pasokan listrik. Selain panas bumi, pemerintah juga akan mengembangkan energi surya sebagai alternatif pengganti listrik berbahan bakar minyak bumi dan batubara.
Pemerintah telah menunjuk PT Lembaga Elektronika Nasional (Persero) untuk mengembangkan panel tenaga surya sebagai alternatif energi masa depan. Pemerintah menargetkan, pengembangan listrik tenaga surya itu mampu menyediakan setrum 50 MegaWatt per tahun. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, untuk membangun industri tenaga surya itu, LEN akan mendirikan pabrik pengembangan tenaga surya yang modalnya berasal dari Kementerian BUMN.
Rencananya, LEN akan membangun pabrik itu tahun depan dengan investasi senilai US$ 125 juta dan mulai beroperasi tahun 2011. "Master plan-nya sudah selesai," kata Hatta, akhir pekan lalu. LEN akan membangun pabrik tersebut di atas lahannya sendiri seluas tiga hektare. Pemerintah berharap dengan berdirinya pabrik panel surya ini, impor komponen teknologi energi tenaga surya bisa berkurang. Saat ini hampir 60% teknologi tenaga surya masih impor dari China. "Industri solar cell ini bisa mengaliri listrik untuk desa terpencil," janji Hatta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News