kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Ingin Swasta Menggarap Pembenihan Vaname


Kamis, 28 Mei 2009 / 09:40 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

SITUBONDO. Tampaknya, Pemerintah sudah cukup percaya diri buat memproduksi induk udang vaname Nusantara 1 secara massal. Makanya, Departemen Perikanan dan Kelautan meminta perusahaan swasta membangun pusat pembenihan (broodstock breeding) udang hasil persilangan tersebut.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya DKP Made L. Nurdjana menyatakan, Pemerintah baru memiliki dua pusat pembenihan udang vaname yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur dan Karangasem, Bali. Nah, dari dua pusat benih itu, Pemerintah hanya memiliki 4,51 juta calon induk udang yang beratnya di bawah 45 gram per ekor. "Yang sudah siap jadi induk udang yang beratnya di atas 45 gram hanya 30.000 ekor saja. Itu pun hanya di Situbondo," kata Made di Situbondo, Rabu (27/5) malam.

Pusat benih di Karangasem memang belum sepenuhnya beroperasi. Jika tak ada halangan, pusat benih vaname di Pulau Dewata itu baru bisa menghasilkan induk vaname.

Nah, jika kedua broodstock itu sudah beroperasi penuh, Pemerintah bisa memproduksi sekitar 600.000 induk vaname. Jumlah ini bisa menghasilkan sekitar 30 miliar benur (benih udang). Produksi benur sebanyak itu kemungkinan baru tercapai pada tahun 2010 mendatang.

Kendati begitu, jumlah ini masih jauh dari kebutuhan benur udang di Indonesia yang mencapai 50 miliar per tahun. "Makanya, kami mengundang swasta untuk membangun broodstock breeding," terang Made.

Untuk membuat satu pusat perbenihan vaname, perusahaan swasta hanya membutuhkan dana antara Rp 3 miliar - Rp 5 miliar. Dana tersebut dipakai untuk pembuatan bangunan dan fasilitas produksi induk vaname.

Made juga menjamin bahwa Pemerintah akan memberikan kemudahan bagi swasta yang ingin membangun pusat benih vaname. Syaratnya, perusahaan itu harus memiliki fasilitas biosecurity yang memadai.

Yang menarik, harga induk udang vaname Nusantara 1 jauh lebih murah ketimbang induk udang impor. "Harga Nusantara 1 hanya Rp 25.000 per ekor. Kalau impor Rp 300.000 - Rp 400.000 per ekor," imbuh Slamet Subiyakto, Kepala Balai Budidaya Air Payau Situbondo. Ada pun benur hasil penangkaran induk vaname lokal dijual Rp 15 per ekor, jauh lebih murah ketimbang benur impor yang harganya bisa Rp 35 per ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×