Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah mengimpor 180.000 ekor sapi untuk mencukupi kebutuhan daging selama puasa dan Lebaran mendatang. Impor dilakukan setelah pemerintah Australia mencabut larangan ekspor sapi ke Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, impor ini untuk memastikan pasokan daging dalam negeri aman. Selain mengimpor, pemerintah telah menerapkan empat langkah menjelang Lebaran.
Pertama, memastikan pangan tersedia di seluruh pelosok dalam keadaan apapun. Kedua, distribusi harus lancar terkait dengan logistik dan perhubungan.
Ketiga, stabilitas harga pangan. Jika terjadi kenaikan harga pangan di atas kewajaran maka pemerintah melakukan intervensi melalui operasi pasar secara besar-besaran. Keempat, soal distribusi bahan bakar minyak (BBM), listrik, energi lainya harus terpenuhi.
Hatta pun sudah meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Bulog untuk melakukan operasi pasar. Tujuannya tidak lain untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan. "Operasi pasar terus dilakukan, saya baru saja mengecek Dirut Bulog," katanya.
Khusus untuk beras, Hatta meminta Bulog menjaga dan meningkatkan cadangan berasnya. "Kami bisa melakukan impor karena tidak ingin ada kenaikan karena spekulasi," katanya.
Seperti diketahui Bulog sudah mendapatkan kesepakatan mengimpor beras dari Vietnam sebanyak 500.000 ton. Jika tidak halangan, beras itu akan masuk ke Indonesia pekan ini. Dengan tambahan beras impor ini, Bulog memastikan stok beras tahun ini sebanyak 1,5 juta ton aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News