Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah seharusnya melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) sejak awal tahun lalu. Pasalnya, harga keekonomian BBM berada di atas harga saat ini.
Pengamat Energi Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, harga BBM seharusnya telah mengalami penyesuaian sejak awal tahun. Meski harga minyak saat ini masih fluktuatif, Mamit bilang, harga keekonomian BBM sudah jauh di atas harga saat ini.
Ia menghitung, harga keekonomian solar lebih tinggi Rp 600-Rp 700 per liter dari harga saat ini. Sementara, harga keekonomian premium lebih tinggi Rp 300-Rp 400 per liter dari harga saat ini.
"Yang akan paling dirugikan, bebannya di Pertamina karena secara otomatis dengan ditunda kenaikan ini, Pertamina akan menanggung selisih perbedaan disparitas harga," kata Mamit kepada KONTAN, Senin (31/7).
Lebih lanjut Mamit mengatakan, Pertamina akan menanggung beban yang besar dengan adanya kebijakan penetapan BBM satu harga. Tak hanya itu, Pertamina juga akan menanggung beban yang besar dari subsidi elpiji tiga kilo gram (kg).
Pengamat Energi Reforminer Institute Komaidi Notonegoro juga mengatakan harga BBM saat di bawah harga keekonomiannya. Hitungan Komaidi, harga keekonomian premium dan solar lebih tinggi Rp 300-Rp 500 per liter dari harga saat ini.
"Penyesuaian harga BBM seharusnya dilakukan sejak di tiga bulan pertama," kata Komaidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News