Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana besar untuk membangun proyek infrastruktur. Selain mendorong pengembangan infrastruktur, Proyek Strategis Nasional (PSN) juga didorong untuk menyerap tenaga kerja. Sehingga dapat menjadi momentum pemulihan ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan menyiapkan lahan untuk pembangunan infrastruktur. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Kementerian ATR/BPN memiliki peran srategis dalam pengadaan tanah untuk menyukseskan program strategis nasional dan pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah," ujar Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil dalam siaran pers, Sabtu (22/8).
Baca Juga: Ada kemudahan sertifikasi tanah wakaf, ini cara dan mekanismenya
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penyediaan infrastruktur dasar oleh Kementerian ATR/BPN. Hal itu untuk memperlancar jalur konektivitas serta pengembangan wilayah dan ekonomi.
Asal tahu saja sebelumnya pemerintah telah menyiapkan sejumlah proyek infrastruktur. Termasuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.
Pada RAPBN tahun 2021 telah dianggarakan sebesar Rp 12,2 triliun dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran tersebut ditujukan untuk kawasan industri di Batang dan Subang.
"Jadi kawasan industri kementerian mendapatkan tugas untuk menyiapkan prasarana dasar, seperti jalan, ada interchange dengan tol, sumber air, sanitasi juga rumah susun untuk pekerjanya," terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya.
Selain anggaran besar untuk kawasan industri, Kementerian PUPR sebagai kementerian dengan anggaran terbesar juga mendapatkan penugasan untuk program ketahanan pangan termasuk food estate. Untuk ketahanan pangan, terdapat anggaran sebesar Rp 2,2 triliun.
Sementara untuk food estate terdapat dua wilayah yakni ada lahan yang berada di bekas Proyek Lahan Gambut (PLG) dan non PLG. Anggaran untuk food estate di bekas PLG sebesar Rp 5,89 triliun sementara anggaran di luar bekas PLG sebesar Rp 750 miliar.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam RKTM menjelaskan pentingnya proyek infrastruktur. Pasalnya proyek tersebut dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Program padat karya dalam proyek infrastruktur dinilai akan memberikan tambahan serapan tenaga kerja langsung sebesar 209.139 orang. Beberapa proyek dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) akan dilakukan secara padat karya.
"Kegiatannya meliputi pekerjaan saluran, pemasangan pagar, galian dan timbunan, land clearing, instalasi pipa sambungan rumah, site cleaning, pemasangan rel, balas, wesel kereta api dan lain-lain," jelas Airlangga.
Baca Juga: Kementerian ATR telah lakukan redistribusi 124.820 bidang tanah
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan, tahun 2021 akan dibangun 47 bendungan di mana 43 bendungan telah mulai dibangun. Selain itu ada pula pembangunan jaringan irigasi seluas 20.000 hektare (ha).
Di bidang konektivitas ada pembangunan jalan sepanjang 678 kilometer (km), jalur kereta api 378 kmsp, jembatan sepanjang 13,1 km serta pembangunan 10 bandara baru.
Bila dibandingkan tahun 2019, anggaran untuk infrastruktur naik 47,3%. Total anggaran infrastruktur tahun 2019 sebesar Rp 28,1 triliun naik menjadi Rp 414 triliun pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News