kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah gagal optimalkan anggaran kebakaran


Jumat, 21 Juni 2013 / 14:13 WIB
Pemerintah gagal optimalkan anggaran kebakaran
ILUSTRASI. Lowongan Magang di PT. Pembangkit Jawa-Bali untuk Mahasiswa, Simak Infonya.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Komisi IV DPR, Muhammad Romahurmuzy menilai pemerintah telah gagal mengoptimalkan pengalokasian anggaran untuk pemadaman kebakaran hutan. Buktinya, peristiwa kebakaran hutan selalu berulang setiap tahun.

Saat dihubungi langsung oleh Kontan, Jumat, (21/6), pria yang akrab disapa Romy ini menjelaskan bahwa DPR sebetulnya sudah berulang kali mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian besar terhadap masalah kebakaran hutan yang terus terjadi setiap tahun.

Romy mengaku heran peristiwa kebakaran hutan selalu terjadi. Padahal, kata dia, sudah ada alokasi anggaran pemadaman kebakaran hutan. Anggaran itu ada di Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan.

Tapi nyatanya, pengadaan pesawat kecil untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan tetap belum ada. Romy tak mempermasalahkan jika pemerintah tak punya pesawat pemadam. Yang penting, alokasi anggaran itu bisa benar-benar optimal untuk berbagai upaya pemadaman kebakaran hutan.

Selain itu, Romy juga menuding pemerintah tak optimal dalam memanfaatkan dana hasil CSR yang dikeluarkan berbagai perusahaan di bidang pertambangan atau perkebunan. "Padahal, hal ini juga bisa menjadi modal penting untuk melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan,"pungkas pria yang juga Sekretaris Jenderal PPP tersebut.

Sebagaimana diketahui, kebakaran hutan yang terjadi di Riau sejak beberapa hari lalu telah meluas. Bahkan, hingga menimbulkan kabut asap pekat di negara tetangga, Singapura.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan, menyatakan bahwa pemerintah di negeri Merlion itu sudah mengeluarkan panduan yang harus dipatuhi para karyawan akibat meluasnya kabut di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×