kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,21   7,90   0.87%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah, FIFA dan AFC cari solusi sepakbola RI


Senin, 02 November 2015 / 22:09 WIB
Pemerintah, FIFA dan AFC cari solusi sepakbola RI


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan delegasi Federasi Sepakbola Internasional atau Federation Internationale de Football Association (FIFA) dan Asian Football Confederation (AFC) di Istana Merdeka.

Pertemuan ini membicarakan permasalahan sepakbola nasional. Sperti diketahui Indonesia saat ini dilarang terlibat dalam setiap kegiatan sepakbola internasional oleh FIFA, menyusul pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Pemerintah.

Ketiga pihak yang bertemu sepakat untuk mencari jalan keluar dari masalah yang ada. Mengingat, sampai saat ini pemerintah tidak menunjukkan rencana mencabut pembekuan PSSI.

Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam pertemuan delegasi FIFA, AFC dan dirinya sepakat untuk membentuk tim kecil untuk membicarakan dan mencari solusi. "Tim ini diharapkan bisa berkomunikasi terus hingga ada solusi," kata Jokowi, Senin (2/11) di Istana Merdeka, Jakarta.

Jokowi sendiri mengklaim delegasi terkesan dengan pertemuan. Karena Indonesia dianggap memiliki niat baik untuk mencari jalan keluar.

Sementara usai pertemuan pimpinan delegasi FIFA yang merupakan anggota Komite Eksekutif FIFA Kohzo Tashima mengaku akan menjalin komunikasi terus dengan Indonesia. Ia tidak banyak bicara dan menolak berkomentar lebih.

Penjelasan diberikan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raha (Menpora) Imam Nachrowi. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan kondisi sepakbola Indonesia, serta alasannya membekukan PSSI.

Beberapa diantaranya yang disampaikan adalah adanya mafia judi yang mengatur hasil akhir pertandingan. Selain itu buruknya manajemen pengelolaan sepak bola nasional berimbas pada banyaknya pemain sepakbola yang gajinya tidak dibayar oleh klub.

Hal itu dianggapnya menyalahi statuta yang dibuat FIFA mengenai keterbukaan dan transparansi. Oleh karenanya, Ia berharap FIFA faham dengan kondisi tersebut dan mau membantu mencari jalan keluarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×