kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Pemerintah dorong pembangunan power plant di Papua


Senin, 02 Februari 2015 / 19:38 WIB
Pemerintah dorong pembangunan power plant di Papua
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Harris Hadinata

JAKARTA. Pemerintah akan mendorong pembangunan infrastruktur seperti pembangkit listrik atawa power plant di Papua. Infrastruktur ini merupakan sarana pendukung pengoperasian smelter di Papua.

Hal ini seiring permintaan pemerintah kepada PT Freeport Indonesia untuk membangun smelter di Papua. Sebelumnya, setelah sempat menyetujui rencana Freeport membangun smelter di Gresik, pemerintah meralat hal tersebut dan menolak pembangunan smelter di luar Papua.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, pemerintah meminta pemerintah Provinsi Papua untuk menggunakan dana Otonomi Khusus yang setiap tahun diberikan oleh pemerintah pusat.Dana itu disinyalir mencapai tidak kurang dari Rp 35 triliun. "Itu salah satu pesan pak Presiden," kata Sudirman, Senin (2/2) di Jakarta.

Namun demikian, sebelum menggunakan dana itu pemerintah akan meminta Freeport untuk ikut membangun power plant. Sebab, power plant merupakan syarat mutlak keberadaan smelter. Saat ini, pemerintah memiliki waktu enam bulan sesuai dengan perpanjangan nota kesepahaman renegosiasi yang dibuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×