kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.675   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.549   40,08   0,47%
  • KOMPAS100 1.182   8,55   0,73%
  • LQ45 851   5,37   0,64%
  • ISSI 303   2,00   0,67%
  • IDX30 439   2,95   0,68%
  • IDXHIDIV20 506   2,43   0,48%
  • IDX80 132   0,73   0,55%
  • IDXV30 138   0,41   0,30%
  • IDXQ30 139   0,76   0,55%

Pemerintah bayar utang jatuh tempo, utang luar negeri susut


Rabu, 18 April 2018 / 06:24 WIB
Pemerintah bayar utang jatuh tempo, utang luar negeri susut
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Membaca Arah Utang Indonesia


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Februari 2018 menyusut US$ 2,06 miliar menjadi US$ 356,2 miliar. Pada Januari 2018, posisi ULN Indonesia masih US$ 358,26 miliar.

Penurunan ULN terjadi karena pemerintah membayar utang yang telah jatuh tempo. Kondisi ini diharapkan bisa menjadi cerminan, pengelolaan utang Indonesia bagus karena bisa melunasi utang jatuh tempo tepat waktu.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan, penurunan utang terbesar berasal dari sektor pemerintah US$ 2,36 miliar. Sektor perbankan juga melakukan pembayaran utang sekitar US$ 753 juta, disusul lembaga keuangan bukan bank US$ 271 juta.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelestianingsih mengatakan, utang pemerintah tahun ini memang banyak yang jatuh tempo, baik dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) maupun dalam bentuk bilateral. "Pemerintah sudah bayar utang lumayan. Ini bagus, karena mampu dibayar tepat waktu," jelas Lana, Selasa (17/4).

Kemampuan membayar utang ini akan menjaga kepercayaan investor. Apalagi, belakangan ini Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat utang dari Moody's, Japan Credit Rating, serta Rating and Investment Information, Inc ke satu level di atas invesment grade. Hal ini bakal menurunkan biaya utang, baik dalam maupun luar negeri.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, selain ULN yang semakin sehat, data utang terbaru juga menunjukkan ekspansi di sektor swasta. Ini tercermin dari utang perusahaan bukan lembaga keuangan yang meningkat.

Menurut Josua, peningkatan ULN sektor listrik, air & gas dipengaruhi peningkatan investasi publik khususnya pembangunan infrastruktur yang belakangan terjadi. "Kenaikan ULN sektor pengolahan seiring meningkatnya permintaan ekspor produk manufaktur Indonesia seiring perbaikan ekonomi global. Ini bagus bagi perekonomian nasional," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×