Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lembaga kepresidenan bakal makin gemuk jika pemerintah benar-benar membentuk Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Ini akan menambah daftar lembaga sekitar Istana setelah ada Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Bappenas.
Semua lembaga itu memiliki fungsi yang beririsan, yaitu memberikan pertimbangan kepada presiden, dengan pendekatan dan penekanan yang berbeda. Fungsi yang sama juga akan dimiliki oleh KEIN yang kemungkinan bakal dipimpin oleh politisi Partai Amanat nasional (PAN), Sutrisno Bachir.
Namun, pemerintah membantah akan terjadi tumpang tindih fungsi dengan menambah lembaga baru. Sekertaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung bilang, tidak akan ada lembaga yang saling over laping.
Ia menegaskan presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pemerintahan berjalan efektif dan tidak ada lembaga yang mubazir. "Kalau (KEIN) dibentuk saya yakin, tidak akan membuat pemerintah tidak efisien," ujar Pramono, Senin (21/9) di Istana Negara, Jakarta.
Namun, Pramono masih malu-malu untuk mengakui rencana pembentukan KEIN ini. Menurutnya, rencana pembentukan KEIN baru wacana belum sampai ada rapat khusus mengenai hal tersebut. Memang, sudah ada pertemuan antara Jokowi dengan Sutrisno namun, Ia belum bisa meyakinkan akan keberadaan lembaga tersebut.
Sementara Kepala KSP Tteen Masduki bilang, pasti ada pertimbangan yang sangat matang dalam memutuskan pembentukan suatu lembaga. Tidak asal bentuk karena pertimbangan politis. Karena dampaknya tentu akan besar jika membentuk lembaga yang nantinya tidak berfungsi.
Sebelumnya, lembaga serupa pernah dibentuk di masa pemerintaha Susilo bambang Yudhoyono dengan nama Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang dimpimpin oleh Chaerul tanjung. Lembaga tersebut berisikan sejumlah pengusaha dan ekonom.
KEIN juga memiliki fungsi dan struktur yang sama, bedanya lembaga bentukan Jokowi ini akan berfungsi juga untuk mengembangkan pasar ekspor nasional. Sebelumnya, Sutrisno sudah mengajukan sejumlah nama yang akan mengisi posisi di KEIN kepada Jokowi.
Diantaranya adalah Ketua APINDO Haryadi Sukamdani, lalu ada pengusaha Putri Kusuma Wardani, CEO Garuda Food Sudhamek.
Selain dari kalangan pengusaha ada nama yang merupakan ekonom seperti Hendri Saparini dan Agus Pembagio. Sutrisno menampik jika dirinya akan menjadi ketua lembaga tersebut.
Ia menyerahkan semuanya kepada Jokowi, termasuk calon anggota yang nama-namanya Ia sodorkan. Hanya saja, Ia menegaskan kalau fungsi KEIN diperlukan bagi pemerintah.
Sebab, dengan latar belakang yang berbeda termasuk para praktisi dunia usaha maka akan memberika masukan yang objektif kepada presiden. Apalagi, kondisi ekonomi global tengah dalam suasana ketidakpastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News