kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pemerintah anggarkan Rp 318,09 triliun untuk pulihkan perekonomian, ini kata Indef


Senin, 11 Mei 2020 / 19:34 WIB
Pemerintah anggarkan Rp 318,09 triliun untuk pulihkan perekonomian, ini kata Indef
ILUSTRASI. Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran Rp 318,09 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal tersebut dalam rangka dukungan bagi perusahaan plat merah di tengah meluasnya dampak ekonomi karena corona virus disease 2019 (Covid-19).

Ekonom Institute for Development on Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan dari awal program ekonomi penanganan Covid-19 tidak jelas. Menurutnya akar permasalahan dari Covid-19 dapat diatasi dengan pelebaran anggaran social safety net. 

“Prioritas utama adalah perlindungan sosial dahulu, omong kosong ketika sibuk wacana program pemulihan ekonomi tapi belum menangani Covid secara dasar. Sebab eksekusi penyaluran di lapangan polemik,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).

Baca Juga: Alokasikan anggaran Rp 318 triliun, begini skema program pemulihan ekonomi nasional

Dari sisi pembiayaan anggaran program PEN, Enny mengimbau agar pemerintah cermat mencari peluang utang di tengah Covid-19. “Karena tidak mudah dapat pinjaman kalau situasi begini, termasuk pinjaman ke lembaga internasional,” ujar Enny. 

Enny berharap aturan turunan PEN harus jelas agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.  “Karena sejauh ini banyak UMKM yang mengajukan restrukturisasi perbankan tapi berbelit, sementara dari perbankan kaget karena banyak sekali. Ini perlu diwaspadai karena bisa memicu krisis keuangan,” tambah Enny.

Asal tahu saja, berdasarkan draf Rapat Kerja (Raker) tertutup Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yang dihimpun Kontan.co.id, pemerintah mengalokasikan anggaran PEN untuk sembilan langkah pemulihan ekonomi nasional.

Pertama, subsidi bunga untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ulta Mikro (UMi) sebanyak  Rp 34,15 triliun. 

Kedua, insentif perpajakan untuk UMKM, dunia usaha, dan masyarakat sebesar Rp 63,01 triliun. 

Ketiga, subsidi Bahan Bakar Nabati (BBN) dalam rangka program biodiesel 30% atau B-30 sebanyak Rp 2,78 triliun yang diterima Badan Layanan Umum (BLU) terkait. 

Keempat, percepatan pembayaran kompensasi dan penugasi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan masyarakat sebesar Rp 94,23 triliun. 

Baca Juga: Ini kata Sri Mulyani soal timeline pemulihan ekonomi mulai bulan Juni

Kelima, sebanyak Rp 25 triliun sebagai stimulus dukungan pariwisata berupa diskon tiket, hotel, hingga voucher makanan melalui aplikasi online. 

Keenam, penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM sebanyak Rp 6 triliun. 

Ketujuh, penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 25,27 triliun untuk lima BUMN. 

Kedelapan, talangan modal kerja BUMN sebanyak Rp 32,65 triliun. 

Kesembilan, penempatan dana pemerintah di perbankan dalam rangka restrukturisasi Rp 35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×