Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) secara besar sebelum Lebaran tiba. Saat ini penyaluran bansos tunai baru sekitar 25%. Sementara untuk bantuan langsung tunai (BLT) desa pun masih 15%.
"Minggu ini akan selesai semuanya. Oleh sebab itu kalau masih ada masalah pada data yang belum sinkron antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS segera diselesaikan," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas melalui video konferensi di Istana Merdeka, Senin (18/5).
Hal itu juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Menko PMK bilang, sebelum Lebaran, pemerintah akan gencar menyalurkan bansos secara besar-besaran. Target Kementerian Sosial (Kemensos) terdapat 9 juta paket yang akan dibagikan.
Baca Juga: Imbas corona, pemerintah memperlebar defisit APBN 2020 jadi 6,27%
Selama 5 hari ke depan akan disalurkan sebanyak 8,3 juta paket bantuan. "Sedangkan yang 700.000 remote area setelah Lebaran terealisasi," terang Muhadjir.
Dia menambahkan, tidak ada kendala dana dalam penyaluran bansos. Begitu pula dengan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga telah rampung.
Sebelumnya masalah sata juga menjadi kendala dalam penyaluran bansos. Pasalnya selain DTKS yang dimiliki Kemensos, data juga dibuka untuk usulan dari pemerintah daerah.
Sementara itu untuk BLT Desa, pemerintah masih dalam tahap pendataan. Muhadjir bilang BLT Desa akan digunakan bagi masyarakat yang belum terdata."Sehingga data desa baru didistribusikan kalau ada warga belum tercantum di DTKS dan lalu didata RT dan RW," jelas Muhadjir.
Bila ada masyarakat yang tidak menerima bansos, bisa segera melapor pada RT dan RW setempat. Nantinya dana desa akan digunakan untuk menutupi masyarakat yang belum mendapat bantuan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News