kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah akan menyediakan 250.000 alat konversi untuk angkutan umum


Sabtu, 14 Januari 2012 / 11:50 WIB
Pemerintah akan menyediakan 250.000 alat konversi untuk angkutan umum
ILUSTRASI. Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau


Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah kembali menyatakan komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke bahan bakar gas (BBG). Untuk melancarkan proyek itu, pemerintah akan mengalokasikan dana Rp 3 triliun untuk pengadaan alat konversi BBM ke BBG yang dipasang pada kendaraan.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, alat konversi tersebut disediakan untuk kebutuhan angkutan umum pelat kuning (umum). "Kami sediakan dananya Rp 3 triliun dari APBN," jelas Hatta, Jumat (13/1).

Hatta menjelaskan, saat ini PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mampu memproduksi alat konversi tersebut. Namun karena jumlah produksi belum masal, Hatta meminta PTDI segera mengembangkan produksi alat konversi itu.

Jero Wacik, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bilang, tahun ini pemerintah mematok target pengalihan BBM bersubsidi ke BBG untuk 250.000 kendaraan, khususnya kendaraan umum.

Untuk itu, Wacik menghitung, tahap pertama konversi membutuhkansekitar 250.000 unit alat konversi. Saat ini, harga satuan dari alat konversi itu berkisar antara Rp 11 juta - Rp 14 juta per unit.

Karena PTDI belum bisa produksi banyak, pemerintah mengaku akan mengimpor alat konversi itu dari Italia dan Argentina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×