Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah akan menggeber pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) baru. Setidaknya sudah ada 33 daftar PLTA baru yang mereka akan bangun dalam waktu dekat ini.
Dony Azdan, Direktur Pengairan dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, rencananya, PLTA baru yang akan dibbangun tersebut sebagian besar akan berlokasi di kawasan luar Jawa. "Ada di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah, detail masih disusun," kata Dony akhir pekan kemarin.
Dony mengatakan, total kebutuhan investasi yang dibutuhkan untuk membangun 33 PLTA baru tersebut mencapai hampir Rp 33 triliun dan US$ 4,6 miliar. Kebutuhan investasi tersebut diperlukan untuk pembangunan dua infrastruktur.
Pertama sekitar Rp 33 triliun, untuk pembangunan waduk baru. Dony mengatakan, pembangunan waduk ini berbeda dengan pembangunan 49 waduk yang rencananya akan diselesaikan pemerintah pada lima tahun ini.
Kedua, untuk pembangunan pembangkit listrik. Dony mengatakan, pemerintah menargetkan total kapasitas yang bisa dihasilkan dari 33 PLTA tersebut bisa mencapai 2300 MW. "Jika per MW kebutuhan investasi US$ 2 juta kalau mau bangun 2300 MW berarti US$ 4,6 miliar," katanya.
Dony mengatakan, rencananya pembangunan 33 PLTA baru tersebut, akan melibatkan dua kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT PLN (Persero).
"Nanti ada MoU, untuk melihat mana waduk yang bisa dijadikan PLTA dan bisa dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN," katanya.
Mudjiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sementara itu mengatakan, kemungkinan besar pembangunan 33 PLTA baru termasuk waduknya tersebut akan dilakukan oleh PLN sendiri. "Seperti PLTA Cisokan, Cirata dan Saguling, mereka bangun sendiri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News