kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan Insfrastruktur Digital Menjadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi


Jumat, 11 Februari 2022 / 17:16 WIB
Pembangunan Insfrastruktur Digital Menjadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
ILUSTRASI. Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi mengatakan, pemerintah sangat sadar bahwa konektivitas digital menjadi salah satu solusi atau peluang yang masih bisa dimanfaatkan meskipun Indonesia tengah berada dalam situasi pandemi Covid-19.

“Seperti yang kita ketahui misalnya sektor infokom yang menjadi tulang punggung sektor digital itu menjadi sektor satu-satunya yang masih tumbuh positif selama tiga kuartal berturut-turut di 2020 ketika sektor lain mengalami perlambatan,” ujar Dedy Permadi dalam acara Digital Economy Working Group-Sofa Talk Series, Jumat (11/2).

Menurutnya hal tersebut bisa menjadi salah satu jawaban pemulihan pasca pandemi Covid-19. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, diperlukan percepatan pembangunan insfrastruktur digital serta pendukungnya, seperti melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bagaimana menggunakan internet secara positif dan produktif.

“Walaupun yang namanya inklusivitas untuk memperkecil kesenjangan di masyarakat kita itu tidak hanya soal perluasan akses internet saja tetapi juga manusianya,” kata Dedy.

Baca Juga: Menkominfo Dorong Kolaborasi Industri Pers untuk Ciptakan Ekosistem yang Sehat

Kesenjangan dalam hal ini diartikan tidak hanya daerah yang tidak memiliki akses internet saja akan tetapi persoalan orang yang sudah mempunyai akses internet bisa menggunakan atau tidak secara positif dan produktif.

“Jadi tugas kita ada dua, pertama mempercepat dan memperluas akses internet di seluruh wilayah Indonesia. Yang kedua adalah memastikan bahwa internet itu bisa digunakan secara positif dan produktif,” sambungnya.

Hal ini dikarenakan sampai saat ini masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak dapat menjangkau akses internet 4G. Jika diidentifikasi, dari 83.218 Desa/Kelurahan masih ada 12.548 Desa/Kelurahan yang belum tersentuh akses internet 4G.

Baca Juga: Respons Disrupsi, Menteri Johnny Dorong Industri Hiburan Beradaptasi dengan Teknologi

“Fokus kita yang pertama adalah di 12.548 Desa/Kelurahan, Kominfo bersama operator seluler berbagi tugas untuk mempercepat dan percepatannya 10 Tahun dari perencanaan awal 2032. Tapi Insyaallah tahun ini atau tahun depan ini bisa diselesaikan dengan kerjasama antara bakti kominfo dengan operator seluler” kata Dedy.

Dedy Permadi juga berharap satelit Satria-1 yang memiliki kapasitas 153 Gbps segera meluncur pada kuartal III atau Kuartal IV di tahun 2023 yang diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan pusat layanan publik yang belum memiliki akses internet yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×