kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pembangunan infrastruktur bisa perbesar CAD


Minggu, 19 April 2015 / 12:47 WIB
Pembangunan infrastruktur bisa perbesar CAD
ILUSTRASI. Kenali beberapa kategori dan jenis olahraga yang tepat dan bisa dilakukan rutin oleh lansia berikut ini. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan triwulan pertama akan berada pada level 1,6% dari PDB. Sebelumnya, otoritas moneter tersebut memperkirakan defisit bakal berada pada rentang 1,8%-2%.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, kondisi defisit triwulan pertama memang akan kecil yaitu di bawah 2%. Kondisi neraca dagang tiga bulan pertama yang surplus besar akan membantu menurunkan defisit transaksi berjalan. Pasalnya, neraca perdagangan memberikan sumbangan besar terhadap kondisi transaksi berjalan. Lana memperkirakan defisit triwulan pertama bisa berada di level 1,75% PDB.

Kondisi triwulan pertama, diakuinya tidak perlu dikhawatirkan karena relatif rendah. Yang perlu dikhawatirkan adalah triwulan kedua. Setiap tahun pada triwulan II ada pembayaran repatriasi yang mencapai US$ 8 miliar. Kondisi neraca dagang yang surplus pun belum tentu bisa berlanjut karena penyebab surplus adalah impor yang turun lebih tinggi dibanding ekspor.

"Hingga akhir tahun kalau 1,6% (triwulan I) tercapai maka ada potensi keseluruhan defisit 2,9%-3% dari PDB," terang Lana ketika dihubungi KONTAN, Jumat (17/4). Namun defisit bisa membesar ke arah 3,2% kalau realisasi infrastruktur pemerintah terealisasi. Defisit yang besar ini tidak menjadi masalah karena merupakan defisit yang sehat untuk membeli barang produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×