kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.237   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Pemakaian alat kontrasepsi solusi program KB


Kamis, 26 September 2013 / 15:47 WIB
Pemakaian alat kontrasepsi solusi program KB
ILUSTRASI. Negara Anggota ASEAN akan mengakui sertifikat vaksinasi Covid-19 dari negara-negara yang berada dalam satu kawasan ini. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/12/2021.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Djalal mengatakan, salah satu solusi menyebarluaskan program Keluarga Berencana (KB) adalah meningkatkan pengetahuan dan pendidikan atas pemakaian alat kontrasepsi.

Pasalnya, dengan meningkatkan informasi dan edukasi tentang pemakaian alat kontrasepsi, maka program KB akan berjalan.

"Pada temu nasional 2013 ini kami akan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan reproduksi dan kontrasepsi sebagai upaya nyata perwujudan derajat kesehatan keluarga Indonesia yang berkualitas," terang Fasli di Jakarta Covention Center, Kamis (26/9).

Fasli menjelaskan, Hari Kontrasepsi Sedunia dicanangkan sejak 2007 demi menjamin akses kontrasepsi yang aman bagi pria dan wanita di usia subur. Selain itu memberikan informasi dan edukasi kepada remaja tentang kesehatan reproduksi.

Komitmen dunia atas pentingnya Keluarga Berencana, lanjut Fasli, diperkuat pada pertemuan Family Planning di Inggris tahun lalu yang menargetkan penyediaan akses kontrasepsi bagi 120 juta perempuan di seluruh dunia yang belum mendapatkan akses ini.

"Indonesia termasuk dalam 23 negara yang menjadi sasaran program Family Planning tersebut," terangnya.

Dalam kesempatan itu BKKBN menandatangani perjanjian kerja sama untuk meningkatkan advokasi, komunikasi dan edukasi KB dengan para nelayan di daerah pesisir, terpencil dan terluar dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Selain itu, juga ditandatangani kerja sama bidang kependudukan, keluarga berencana, dan pengarus utamaan gender dengan pemerintah Filipina untuk wilayah Filipina Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×