Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
PLTU ini menelan investasi sebesar Rp 60 triliun. Nantinya pembangkit ini akan membantu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menambah suplai listrik Jawa-Bali sebesar 5,7%.
“Selain itu, kita harapkan akan memasok listrik untuk kebutuhan industri di beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Pekalongan, Kendal, dan Semarang. Apalagi, kita lihat kawasan ini semakin tumbuh dengan pesat, kebutuhan listriknya juga otomatis bertambah,” ujar Bahlil.
Sepemantauan BKPM, saat ini Jawa Tengah merupakan salah satu destinasi favorit investasi dalam negeri maupun asing. Bahlil mengatakan, iklim investasi di Jawa Tengah sangat kondusif dan menjadi daya saing tersendiri bagi wilayah ini.
Baca Juga: Investasi manufaktur di triwulan I 2020 tumbuh, ini penjelasan Kadin
“Suasananya yang tenang, tidak ribut-ribut, infrastruktur tersedia dengan baik, dan keramahan masyarakat yang membuat daya saing investasi Jawa Tengah kian membaik,” ujar Bahlil.
Adapun, Jawa Tengah berada pada rangking empat realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode kuartal I-2020 dengan nilai Rp 19,3 triliun atau setara 9,1% dari total realisasi investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News