Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) tengah memikirkan cara untuk memotong rantai distribusi ayam yang menyebabkan harga daging ayam mahal. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, agar harga daging ayam tetap terkendali maka caranya adalah dengan menjaga ketersediaan ayam.
"Saya tidak bisa memotong mata rantai ketika suplai tak stabil,"kata Lutfi, dikantornya, Jumat (27/6).
Harga wajar untuk ayam ada dikisaran Rp 28.000 - Rp 31.000 tergantung jumlah permintaan. Untuk memotong rantai distribusi maka ketersediaan ayam di dalam negeri harus sekitar 40 juta sampai 41 juta per minggu. Lutfi juga mengatakan adanya kenaikan permintaan 10% ketika puasa merupakan hal yang wajar.
Lutfi menuturkan untuk menjaga agar pasokan stabil, sebaiknya pedagang memiliki lemari pendingin untuk menyimpan ayam. Sehingga pasokan ayam tak harus dijual saat itu juga. Pemotongan rantai distribusi yang dilakukan begitu saja bisa menyebabkan kebangkrutan massal.
Rantai distribusi yang panjang menjadi temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Broker di dalam rantai distribusi menyebabkan harga ayam meroket. Dugaan itu juga dilaporkan laporan dari pengusaha soal mahalnya harga ayam yang disebabkan panjangnya rantai distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News