kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Parpol koalisi Jokowi masih membuka pintu bagi PAN untuk bergabung


Rabu, 08 Agustus 2018 / 14:58 WIB
Parpol koalisi Jokowi masih membuka pintu bagi PAN untuk bergabung
ILUSTRASI. SEKJEN PARTAI PENGUSUNG JOKOWI KE KPU


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koalisi partai politik pendukung Joko Widodo masih membuka pintu bagi partai politik lain untuk bergabung.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahamurmuziy alias Romy mengatakan, masih ada partai yang galau apakah ingin bergabung atau tidak dalam koalisi pendukung Jokowi.

Menurut Romy, partai itu adalah Partai Aman Nasional (PAN). "Ditanya siapa yang kemungkinan akan bertambah tentu kita lihat, Kemarin PAN Ketua Umumnya (Zulkifli Hasan) bertemu dengan Presiden," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (8/8).

Menurut Romy, kegalauan PAN itu lantaran narasi-narasi yang dibangun selama ini adalah narasi dari oposisi. "Kemudian agak sulit ngeremnya karena gasnya terlalu kencang jadi ngeremnya harus turun gigi," katanya.

Maka itu, penambahan jumlah partai itu juga akan menjadi agenda dalam rapat internal dengan Presiden nanti malam di Istana Merdeka. Pasalnya, kewenangan penambahan parpol itu bukan di tangan Jokowi, melainkan di tangan para Ketum Parpol.

Tapi, bagi ia pribadi setuju jika PAN bergabung dalam parpol koalisi pendukung Jokowi. Alasannya, lebih banyak parpol akan lebih bagus untuk memberikan dukungan dan kekuatan kepada Jokowi di Pilpres nanti.

Meski masuknya PAN mepet dengan batas akhir pendaftaran capres dan cawapres, Romy bilang, PAN tidak serta merta langsung disodorkan format hasil perundingan yang telah jadi. "Mereka (PAN) akan diajak meskipun hanya satu dua kali perundingan terakhir mereka diajak sama-sama mengambil keputusan," jelas dia.

Sehingga, nantinya keputusan penting tentang cawapres bukan keputusan pribadi Jokowi tetapi keputusan bersama Pak Jokowi dengan seluruh ketum partai pengusungnya.

Sementara itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, keputusan dari PAN akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada esok (9/8). "Belum bisa diputuskan karena bagaimanapun kami menunggu Rakernas, itu kan forum formal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×