kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pantura banjir, PU lakukan perbaikan sementara


Jumat, 24 Januari 2014 / 14:44 WIB
Pantura banjir, PU lakukan perbaikan sementara
ILUSTRASI. Penyaluran BBM bersubsidi Pertalite dan Solar di lapangan akan diawasi agar penyalurannya bisa lebih tepat sasaran.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto menyatakan pemerintah akan siap melakukan perbaikan sementara untuk jalan Pantura yang rusak karena banjir.

"Jalan Pantura banjir sehingga jalannya rusak, Kami belum bisa memperbaiki secara permanen kalau jalannya belum kering, sehingga dilakukan penutupan agar tidak membahayakan pengguna jalan," ujar Djoko saat ditemui dikantornya, Jumat (24/1).

Djoko bilang bahwa banjir ini telah membuat pengiriman logistik menuju wilayah Jawa Tengah terganggu karena ada akses jalan yang terputus, seperti di kilometer 128 atau di wilayah antara Cikampek menuju Cirebon.

Menurutnya wilayah yang masih tergenang akan ditunggu dan tak bisa dipompa karena yang banjir itu berada dipinggir laut.

"Kami menyiapkan alat berat, pompa air, dan keadaan darurat jika laut itu pasang dengan menahannya pakai kantong pasir," katanya.

Ia menyatakan tidak ada anggaran pantura yang khusus untuk penanganan banjir. Menurutnya yang tertuang dalam APBN 2014 hanyalah penanganan rutin dan perbaikan jalan yang setiap tahun dianggarkan.

Ia menyatakan pemerintah sudah ada titik-titik yang rawan banjir sepanjang Pantura. Menurutnya titik-titik seperti Bojonegoro, Rembang, Pati, Kudus, Tegal, Pekalongan, Brebes dalam pantauan Kementerian PU tapi ia mengakui jika tahun ini karena cuaca memang buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×