Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Politisi Partai Amanat Nasional, Wanda Hamidah, mengaku kecewa terhadap keputusan partainya yang mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden.
Pasalnya, Wanda menilai Prabowo memiliki rekam jejak terlibat kasus HAM masa lalu yang belum diselesaikan.
Pernyataan Wanda tersebut kerap menimbulkan kontroversi adanya perpecahan dalam internal PAN.
Menurut Ketua DPP PAN, Tjatur Sapto Edy, keputusan Wanda yang tidak mendukung Prabowo-Hatta tak lantas mempengaruhi internal partai.
"Ini bukan perkara besar, cuma ada satu Wanda. Kita bisa dapatkan 700 yang seperti Wanda," ujar Tjatur, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (23/5).
Menurut Tjatur, PAN tidak terganggu dengan sikap Wanda, karena pada kenyataannya PAN mendapatkan tokoh-tokoh baru yang lebih berkualitas, seperti Mahfud MD.
Tjatur pun mengaku, Wanda akan dikenakan sanksi terkait pernyataannya yang telah bertolak belakang dengan keputusan partai.
Meskipun begitu, keputusan yang akan diambil belum tentu keputusan pemecatan. Saat ini, PAN lebih memilih untuk fokus menjalankan strategi memenangkan Prabowo-Hatta dibandingkan mengurus kasus Wanda Hamidah.
"Memang harus mengikuti semua keputusan partai. Namun, untuk pengambilan keputusan harus ada kepastian, keadilan, dan kemanfaatannya," ujar Tjatur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News