kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik Chevrolet ditutup, ini kata pemerintah


Jumat, 27 Februari 2015 / 17:56 WIB
Pabrik Chevrolet ditutup, ini kata pemerintah
ILUSTRASI. Rupiah berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat (15/9). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Produsen mobil PT General Motors yang mengageni merek Cheverolet, kemarin mengumumkan pihaknya akan berhenti memproduksi di Indonesia pada akhir Juni tahun ini. Ini tanggapan Kementerian Perindustrian soal rencana itu.

Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa berhentinya produksi Chevrolet jenis Spin itu dikarenakan mereka merugi, karena tidak mencapai skala produksi yang diinginkan. "Mereka masuk sejak 2013 terus merugi dan menderita. Hal itu dikarenakan skala produksi tidak tercapai. Selain itu karena spesifikasi komponen tidak fleksibel, dan persaingan pasar domestik yang berat," ujar Soerjono pada Jumat (27/2).

Ia mengatakan berhentinya General Motors memproduksi Chevrolet jenis Spin itu bukan berarti perusahaan itu mencabut investasinya. "Mereka memang berhenti beroperasi tapi investasinya tidak dibawa kembali ke Amerika Serikat, pabrik mereka tetap ada disitu," ujar Soerjono pada KONTAN, Jumat (27/2) Pasalnya di pabrik itu, perusahaan juga terkadang memproduksi Opel Blazer.

Ia mengatakan kemungkinan pabrik untuk produksi Chevrolet itu bisa saja kembali beroperasi. "Mereka bilang ada kemungkinan pabrik itu ada gunanya. Begitu situasi membaik, idealnya kalau dalam skala ekonomis mereka bisa produksi 120.000 unit mobil setahun, atau mungkin nanti ada jenis produksi yang baru di Indonesia, kita kan belum tahu," ujar Soerjono.

Adapun saat ini perusahaan akan berubah dari perusahaan manufaktur dan sales menjadi perusahaan importir. "Sekarang mereka menjadi distributor saja," ujar Soerjono.

Untuk diketahui, kemarin General Motor mengumumkan akan berhenti mengoperasikan pabrik perusahaan di Bekasi pada akhir Juni ini. Pasalnya perusahaan tidak mencapai skala produksi mobil yang diinginkan, sehingga perusahaan tidak mencapai keuntungan yang cukup.

Pabrik General Motors di Bekasi untuk memproduksi Chevrolet jenis Spin, dengan kapasitas produksi 40.000 unit per tahun. Namun perusahaan yang masuk ke Indonesia sejak 2013 ini, baru memproduksi paling besar sekitar 10.000 unit di 2013 dan menurun menjadi 7.000 unit di 2014.

Varian mobil Chevrolet yang lain seperti Optra, Spark, Cruze, Kalos, New Aveo, Aveo, Estate, Captova, Trailblazer, Orlando, dan Colorado, masih diimpor. Mobil tersebut diimpor dari Thailand, dan Korea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×