kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron Masuk Indonesia, Apa Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, Moderna Mampu Melawan?


Jumat, 17 Desember 2021 / 06:41 WIB
Omicron Masuk Indonesia, Apa Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, Moderna Mampu Melawan?
ILUSTRASI. Omicron Masuk Indonesia, Apa Vaksin Covid-19 Sinovac, Pfizer, Moderna Mampu Melawan?


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Omicron resmi terdeteksi di Indonesia. Apakah suntikan vaksin Covid-19 yang ada selama ini seperti Sinovac, Sinopharm, AztraZeneca, Moderna, Pfizer dll mampu melawan Omicron yang merupakan varian baru virus corona?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Omicron sudah terdeteksi di 77 negara pada pertengahan Desember 2021. Indonesia menjadi salah satu yang mendeteksi penyebaran virus Omicron.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers pada Kamis 16 Desember 2021 mengumumkan Kementerian Kesehatan telah mendeteksi pasien inisial N terkonfirmasi Covid-19 akibat virus corona Omicron. Pasien N positif Covid-19 Omicron pada  tanggal 15 Desember 2021.

Pasien N yang positif Covid-19 Omicron adalah pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet. Pada 8 Desember 2021, samplenya diambil secara rutin oleh dokter Wisma Atlet. Ditemukan 3 pekerja terkonfirmasi positif, tapi yang positif Covid-19 Omicron hanya 1 orang.

Ketiga orang positif Covid-19 ini tanpa gejala, tidak ada demam dan batuk-batuk. Ketiga pekerja ini sudah dites PCR kembali dan hasilnya negatif. "Ketiganya dikarantina di Wisma Atlet," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Pasien N yang merupakan pekerja pembersih di Wisma Atlet memang tidak pernah melakukan perjalanan luar negeri, namun belum ditemukan adanya penularan komunitas. "Hingga saat ini belum ditemukan transmisi komunitas dari varian Omicron," jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Covid-19 Omicron masuk Indonesia, ini strategi pemerintah mencegah penyebaran

Di luar pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 ini, Kemenkes juga sudah mendeteksi 5 kasus probable Omicron. Dua kasus probable positif Covid-19 Omicron adalah WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya diisolasi di Wisma Atlet. Ketiga lainnya adalah WNA asal China di Manado

Kelima orang ini masih berstatus probable Covid-19 Omicron, sedang dilakukan tes genome sequencing dan diharapkan 3 hari ke depan bisa dikonfirmasikan. Seluruh kasus Omicron di Wisma Atlet maupun 5 probable lainnya terkonfirmasi saat melakukan karantina.

Kini, virus Omicron sudah masuk Indonesia. Apakah penerima vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Sinopharm, AztraZeneca, Moderna, Pfizer dll memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk melawan varian baru tersebut?

Dilansir dari situs resminya, WHO menyatakan vaksin yang sudah ada selama ini seperti buatan Sinovac, Sinopharm, AztraZeneca, Moderna, Pfizer dll tetap penting untuk melawan virus corona varian baru. Vaksin Covid-19 tetap penting untuk mengurangi penyakit berat dan kematian.

Namun memang ada dugaan bahwa vaksin Covid-19 yang sudah ada seperti Sinovac, Sinopharm, AztraZeneca, Moderna, Pfizer dll menghasilkan kekebalan tubuh yang semakin sedikit akibat Omicron. "WHO bekerja sama dengan para mitra teknis untuk memahami kemungkinan dampak varian Omicron," ungkap pernyataan WHO.

Hal senada juga disampaikan Kemenkes. Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada kecurigaan penurunan efikasi vaksin terhadap varian Omicron. "Kalau melihat data yang ada, kita ketahui secara umum ada kecurigaan penurunan efikasi (tingkat kemanjuran) vaksin," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Namun demikian, imbuhnya, penurunan tersebut bukan berarti membuat vaksin sudah tidak manjur lagi. Nadia menegaskan, vaksin Covid-19 seperti Sinovac, Sinopharm, AztraZeneca, Moderna, Pfizer dll masih memiliki proteksi terhadap virus corona Omicron.

Oleh karena itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi lengkap. "Segera seluruh sasaran dipercepat vaksinasi karena ini penting untuk mebangun perlindungan bersama," kata dia.

Selain mempercepat vaksin, Nadia juga mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), mengurangi mobilitas terutama saat akhir tahun, dan menunda pergi keluar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×