Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) memprediksi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2017 ini akan berada di kisaran US$ 7 miliar. Angka ini turun dari catatan BI sepanjang 2016, di mana NPI surplus US$ 12 miliar.
“NPI kami perkirakan pada 2017 ini di kisaran US$ 7 miliar overall balance,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (28/8).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, surplus NPI di tahun 2017 memang lebih dipengaruhi oleh membaiknya defisit transaksi berjalan. Ini terutama disebabkan kinerja ekspor yang membaik dibanding tahun lalu.
Sebagai contoh, defisit transaksi berjalan di triwulan II 2017 tercatat minus US$ 4,9 miliar lebih rendah dibanding triwulan II tahun 2016 yang mengalami defisit hingga minus US$ 5,1 miliar.
“Perbaikan transaksi berjalan ini diprediksi akan terus berlanjut di triwulan III dan IV akibat pemulihan permintaan global dan tren perbaikan harga komoditas ekspor,” kata Bhima kepada KONTAN, Senin (28/8).
Di sisi lain, dorongan surplus juga datang dari investasi langsung yang meningkat hingga tercatat surplus sebesar US$ 4,7 miliar di kuartal II 2017. Namun demikian, menurut Bhima surplus NPI tahun ini memang lebih rendah dibanding tahun 2016 lantaran adanya proyeksi penurunan surplus transaksi finansial.
Meskipun di semester I 2017 tercatat kenaikan hingga US$ 2,8 miliar dibanding semester yang sama tahun sebelumnya, namun prediksi di semester II surplus akan menurun. “Penyebabnya lebih karena berkurangnya arus modal asing yang masuk ke pasar saham di Indonesia,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News