Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Badan Pusat Statistik memperkirakan nilai ekspor pada Desember 2010 lalu mencapai lebih dari US$ 10 miliar. Pasalnya, BPS mencatat ekspor sepanjang 2010 lalu menembus angka US$ 150 miliar.
Sebelumnya, selama periode Januari-November 2010, BPS telah mencatat, nilai ekspor mencapai US$ 140 miliar. “Meski belum diumumkan (secara resmi) saya sampaikan bahwa ekspor pada 2010 kemarin akan berada diatas US$ 150 miliar,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan, usai penandatanganan kesepahaman bersama Eximbank dan BPS tentang penyedia data dan informasi statistik perdagangan, Jumat (28/1).
Rusman memaparkan, nilai ekspor pada 2010 lalu merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah ekspor RI. Dia menjelaskan, kenaikan ekspor masih didorong oleh faktor yang sama yaitu sumber daya alam. “Ya utamanya batu bara, CPO, kebetulan volumenya juga meningkat , dan karena harganya lagi bagus. Jadi itu yang menonjol,” ujarnya.
Tetapi, dia mengatakan, produk-produk yang dari dulu berkontribusi besar pada ekspor juga tercatat mengalami peningkatan. “Kayak produk tekstil, karet dan produk karet kan sekarang lagi booming juga, ini meningkat. Yang lain banyak seperti barang industri elektronik, ini industri kita kan peranannya masih tinggi, masih 60%,” terangnya.
Namun, menurutnya, nilai ekspor itu belum angka final. Sehingga, ia belum bisa memaparkan berapa angka pasti pencapaian ekspor RI dan seberapa besar peningkatannya dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News