kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Neraca Pembayaran masih bisa surplus US$ 2 miliar


Minggu, 18 Januari 2015 / 11:00 WIB
Neraca Pembayaran masih bisa surplus US$ 2 miliar
ILUSTRASI. Kondisi yang Menyebabkan Keguguran Berulang


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meskipun neraca transaksi berjalan terus defisit, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih bisa surplus. Derasnya arus modal masuk alias inflow yang tinggi pada tahun ini menolong transaksi finansial untuk tetap surplus dan menutupi defisit pada neraca transaksi berjalan.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan NPI pada triwulan IV 2014 akan surplus sekitar US$ 2 miliar. Nilai ini bila dibanding triwulan sebelumnya memang mengalami penurunan signifikan. Pada triwulan III 2014 NPI surplus hingga US$ 6,48 miliar.

Menurut Juda, surplus NPI pada triwulan IV terbatas karena arus modal keluar atau outflow yang besar. Inilah yang kemudian menyebabkan cadangan devisa (cadev) cenderung turun pada periode akhir 2014.

Pada akhir September 2014 posisi cadev adalah US$ 111,2 miliar kemudian naik US$ 800 juta menjadi US$ 112,0 miliar pada akhir Oktober. Pada akhir November posisi cadev turun US$ 900 menjadi US$ 111,1 miliar. Penurunan yang cukup dalam ini diakibatkan BI yang melakukan operasi pengendalian moneter dalam stabilisasi rupiah.

Pada akhir Desember 2014 jumlah cadev tercatat US$ 111,8 miliar. Meskipun terjadi outflow, BI menghitung masih terjadi inflow yang lumayan besar pada periode triwulan IV. "Inflownya sekitar US$ 18 miliar," ujar Juda pekan lalu.

Untuk keseluruhan tahun 2014, BI mencatat inflow sebesar US$ 23 miliar. Hal ini yang kemudian masih menopang transaksi finansial untuk surplus dan bisa menutupi defisit transaksi berjalan triwulan IV yang BI perkirakan sebesar US$ 6,2 miliar.

Adapun untuk tahun ini, Juda melihat potensi NPI untuk bisa surplus terus berlanjut. Kondisi fiskal membaik dengan berbagai reformasi kebijakan di bidang energi akan membuat optimisme dari sektor ril. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan Indonesia masih relatif tinggi dan Indonesia adalah negara yang saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan reformasi struktural. "Ini yang timbulkan optimisme di 2015 baik dari sisi inflow portofolio dan investasi langsung," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×