Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indoensia pada akhir Januari tercatat sebesar US$ 383,3 miliar atau tumbuh 7,2% year on year (yoy) dimana posisi ULN Indonesia pada Januari 2018 sebesar US$ 357,6 miliar.
Bank Indonesia mengatakan, utang luar negeri ini relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan periode sebelumnya. Di mana kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan ULN pemerintah dibarengi perlambatan pertumbuhan ULN swasta.
Bila dibandingkan dengan Desember 2018, posisi ULN ini mengalami peningkatan, dimana ULN Indonesia pada Desember 2018 sebesar US$ 377,8 miliar.
"Posisi ULN tersebut meningkat US$ 5,5 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir periode sebelumnya karena neto transaksi penarikan ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS," tulis Bank Indonesia dalam laporannya, Jumat (15/3).
ULN Indonesia ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 190,2 miliar serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 193,1 miliar. BI mengatakan, ULN Indonesia pada akhir Januari masih terkendali dengan struktur yang sehat.
Posisi ULN pemerintah pada Januari 2019 sebesar US$ 187,2 miliar, tumbuh 3,7% (yoy). Di mana ULN pemerintah ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,1% (yoy).
"Pertumbuhan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik selama Januari 2019, yang menunjukkan peningkatan kepercayaan investor asing terhadap kondisi perekonomian Indonesia," jelas BI.
Kenaikan posisi ULN pemerintah memberikan kesempatan lebih besar bagi Pemerintah dalam pembiayaan belanja negara dan investasi pemerintah.
Sementara, ULN Swasta di Januari 2019 meningkat sebesar 10,8% (yoy) melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 11,5%. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan dan sektor jasa keuangan dan asuransi yang melambat.
Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA) mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News