kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muhaimin: Saya tidak ditolak Freeport


Selasa, 21 Mei 2013 / 15:28 WIB
Muhaimin: Saya tidak ditolak Freeport
ILUSTRASI. Berikut rekomendasi kompor tanam 2 tungku untuk dapur di rumah Anda.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar membantah kalau dirinya sempat mendapatkan penolakan ketika hendak melakukan peninjauan kasus ambruknya terowongan  di tambang PT Freeport Indonesia. 

“Saya tidak ditolak. Jangan salah faham, sebab tidak ada penolakan. Yang ada itu, jangan sampai proses penyelamatan terganggu,” kata Muhaimin saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, dirinya memang belum meninjau ke lokasi tambang karena tidak ingin menganggu proses evakuasi yang sedang dilakukan tim penyelamatan. Oleh sebab itu Muhaimin hanya menugaskan pejabat setingkat dirjen untuk mengawasi proses evakuasi yang kini tengah dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas).

“Jadi sejak hari kedua penanganannya bukan hanya freeport tapi ditangani oleh basarnas yang diawasi langsung oleh eselon I (dirjen),” terangnya. Ia baru akan ke lokasi tambang PT Freeport setelah proses evakuasi selesai.

Seperti yang diketahui, salah satu terowongan tambang PT Freeport Indonesia di Mil 74 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua runtuh dan menimpa puluhan pekerja yang tengah melakukan pelatihan pada 14 Mei lalu. Hingga kini, proses evakuasi masih terus dilakukan. Tercatat tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi 31 pekerja dengan 10 orang selamat dan 21 yang lain meninggal. Adapun korban yang selamat kini tengah menjalani perawatan di RS SOS Tembagapura dan RS Premier Bintaro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×