Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk minyak goreng MinyaKita masih langka di beberapa daerah. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut kelangkaan terjadi karena produk MinyaKita yang banyak diminati ibu-ibu.
"MinyaKita terlalu sukses, sehingga semua orang carinya MinyaKita," kata Zulhas dalam Raker Kementerian Perdagangan Tahun 2023, Rabu (1/3).
Menurut pantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag), banyak pelanggan minyak goreng premium yang beralih ke MinyaKita. Padahal, minyak goreng besutan pemerintah itu sebenarnya dikhususkan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Baca Juga: Dorong Realisasi DMO MinyaKita, Pemerintah Tambah Insentif Pengali Ekspor
Saat ini Kemendag telah memberlakukan beberapa kebijakan terkait penjualan MinyaKita, yakni penjualan MinyaKita saat ini hanya boleh dijual di pasar tradisional.
"Di ritel dan marketplace kita takedown, jadi khusus untuk di pasar tradisional," jelas Zulhas.
Selain itu, ia juga memastikan agar MinyaKita dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000 per/liter. Ia mengatakan, jika warga menemukan harga MinyaKita lebih mahal dari ketentuan dapat dilaporkan ke Satgas untuk ditindak lanjuti.
Agar MinyaKita membanjiri pasaran, Kemendag menaikkan DMO minyak goreng 50% menjadi 450.000 ton per bulan, dari sebelumnya 300.000 per bulan. Kemendag menargetkan setidaknya 200.000 ton Minyakita bisa disalurkan pada bulan ini sehingga harga kembali ke HET.
Baca Juga: Pemerintah Naikkan Insentif Pengali Ekspor untuk Dorong Realisasi DMO MinyaKita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News