kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak Goreng Subsidi Dicabut Besok, Pedagang Takut Harga Naik Lagi


Senin, 30 Mei 2022 / 21:00 WIB
Minyak Goreng Subsidi Dicabut Besok, Pedagang Takut Harga Naik Lagi
ILUSTRASI. minyak goreng curah


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mencabut subsidi minyak goreng curah dan akan kembali menerapkan skema domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) pada minyak goreng.

Seorang pedagang di Pasar Palmerah Anly mengaku, resah ketika mengetahui subsidi minyak goreng akan dicabut. Dia menceritakan bahwa selama minyak goreng curah disubsidi sejak april, pihakya tidak pernah menjual dengan harga eceran terendah (HET). Per hari ini dia masih menjual dengan harga Rp. 18.000 per kilogram (kg).

“Kami tidak tahu bahwa harga jual yang diterapkan pemerintah itu Rp 15.500 per kg atau Rp 14.000 per liter, karena dapatnya dari agen Rp 15.000 per liter dan kan kami ada biaya plastik, ongkos kuli makanya jualnya juga segitu,” kata dia saat dijumpai Kontan.co.id, Senin (30/5)

Dia berharap, pencabutan subsidi ini tidak mempengaruhi harga minyak goreng curah. Dia mengaku selama minyak goreng kemasan harganya meroket, banyak pembeli yang beralih ke minyak goreng curah. Takutnya, ketika harga minyak goreng curah nantinya dicabut, banyak pembeli yang enggan beli minyak goreng curah.

Terkait dengan stoknya dia mengaku saat ini stok minyak goreng sudah melimpah. Beberapa kali juga ada peninjauan dari kepolisian dan kecamatan untuk memastikan stok minyak goreng di Pasar Palmerah.

Baca Juga: Kejagung Periksa Enam Orang Saksi Untuk Kasus Ekspor CPO dan Turunannya

“Untuk stoknya sekarang sudah banyak setelah lebaran ini, juga ada empat kali didatengin polisi sama orang kecamatan buat periksa stok minyak goreng curah,” tambahnya.

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan juga khawatir pencabutan subsidi minyak goreng curah ini nantinya malah akan menaikkan harga minyak goreng curah di pasaran seperti yang terjadi pada minyak goreng kemasan sebelumnya.

“Jika ini terjadi dampaknya akan cukup terasa bagi kalangan menengah ke bawah, seperti yang kita tahu harga migor selama disubsidi saja saat ini masih Rp. 17.000 sampai Rp. 18.000,” ucapnya.

Menurutnya, selama ini permasalahan minyak goreng ini pada proses distribusi. Sehingga kata dia tidak ada kaitannya dengan pengadaan minyak goreng curah dengan skema subsidi.

“Yang harus didorong semestinya agar harga minyak goreng curah menuju ke level terendah yaitu HET, kalau nanti harganya tidak berbeda jauh dengan harga minyak goreng kemasan takutnya akan ada multiplayer efect,” tuturnya.

Baca Juga: Ekonom: Larangan Ekspor CPO dan Turunannya Berpotensi Gerus Devisa hingga US$ 2,2 M

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, langkah pencabutan subsidi minyak goreng curah diambil menilik harga komoditas yang sudah turun dibanding beberapa bulan lalu.

Selain itu, pencabutan subsidi minyak goreng curah juga menyusul kebijakan baru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), terkait kebijakan DMO dan DPO.

"Pada tanggal 31 Mei, program minyak curah bersubsidi ini akan diganti dengan kebijakan DMO dan DPO," ujar Putu dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (24/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×