Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - KONTAN. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) tetap menjadwalkan penerbitan surat berharga negara (SBN) valas berdenominasi yen Jepang pada semester pertama tahun ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, penerbitan samurai bond tak terpengaruh volatilitas rupiah.
"Karena samurai bond, investor Jepang marketnya sedikit beda," kata Luky saat konferensi pers di Gedung Kemkeu, Jumat (11/5). Luky pun optimistis dengan penerbitan samurai bond tahun ini.
Walaupun, penerbitan surat utang negara yang dilakukan pemerintah pekan lalu, sepi peminat. Penawaran yang masuk pada lima seri SUN itu hanya Rp 7,18 triliun. Padahal target indikatif penerbitan pada lelang mencapai Rp 17 triliun. Penawaran lelang SUN ini merupakan yang terendah sejak 18 Juni 2013 sebesar Rp 7,74 triliun.
Menurut Luky, kondisi market saat ini tengah volatile dan market tengah menuju kondisi normal baru. Apalagi kenaikan yield US treasury mencapai 3%. Oleh karena itu Luky optimistis kondisi ini hanya bersifat sementara atau temporer.
Namun pemerintah tak khawatir. Sebab sejak awal pemerintah telah menerapkan front loading sebagai strategi pembiayaan. Selain itu, pemerintah juga punya BUMN dan BLU untuk bisa menempatkan dananya di instrumen obligasi pemerintah.
"Dari posisi pembiayaan, kita masih on track. Kita berharap market akan kembali ke kondisi stabil tadi. Yang selalu jadi acuan itu kan incoming bid," tambah Luky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News