Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025 tumbuh 5,2% sesuai target dalam asumsi APBN, meski risiko ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global menghantui.
Penilaian ini berdasarkan hasil rapat koordinasi KSSK yang dilaksanakan pada 21 Januari 2025, yang dihadiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Untuk 2025 sesuai dengan pembahasan dengan DPR di APBN, pertumbuhan diperkirakan di 5,2%,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (24/1).
Sri Mulyani membeberkan, divergensi pertumbuhan ekonomi dunia terjadi karena di berbagai negara ada yang pertumbuhan ekonominya masih kuat seperti Amerika Serikat (AS), sedangkan pertumbuhan ekonomi Eropa dan China masih stagnan di tengah pasar keuangan global yang meningkat.
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Dukung Proyek Tol Trans Sumatra dengan Suplai Readymix
Ia mengungkapkan, pada kuartal I 2025 kondisi perekonomian dan pasar keuangan masih terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang muncul dari sisi eksternal.
Adapun Ia membeberkan, nilai tukar rupiah saat ini tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Hal ini didukung kebijakan stabilisasi dari Bank Indonesia.
Secara keseluruhan sepanjang 2024, rupiah tercatat pada level Rp 16.095 per dollar AS. Artinya sepanjang 2024 rupiah mengalami pelemahan 4,34% poin to poin, dibandingkan kondisi akhir 2023.
“Bila dibandingkan dengan negara lain seperti Korea Won, Meksiko dengan pesonya, Brasil real, Jepang dengan Yen, dan Turki dengan lira, perkembangan rupiah meski mengalami depresiasi masih lebih baik,” ungkapnya.
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Reasuransi Bukukan Pertumbuhan Kinerja Sepanjang 2024
Selanjutnya: KSSK: Depresiasi Rupiah Saat Ini Lebih Baik Dibandingkan Akhir 2024
Menarik Dibaca: Rilis Priming Water, Studio Tropik Kembangkan Bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News