kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyusut, Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 405,7 Miliar Per Januari 2024


Sabtu, 16 Maret 2024 / 18:05 WIB
Menyusut, Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 405,7 Miliar Per Januari 2024
ILUSTRASI. Utang luar negeri (ULN) Indonesia di awal tahun 2024 turun dibanding Desember 2023


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Utang luar negeri Indonesia menyusut. Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia turun menjadi US$ 405,7 miliar di Januari 2024, dibandingkan posisi Desember 2023 yang sebesar US$ 408,1 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan secara posisi ULN Indonesia tumbuh tipis 0,04% year on year (YoY), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan Desember 2023 sebesar 2,9% yoy.

“Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (15/3).

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah juga tercatat turun menjadi US$ 194,4 miliar di Januari 2024, turun dibandingkan Desember 2023 yang sebesar US$ 196,6 miliar.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Makin Mini di Februari, Begini Proyeksinya pada Maret 2024

Namun, secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh sebesar 0,1% YoY, melambat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 5,4% YoY.

“Penurunan posisi ULN pemerintah antara lain dipengaruhi oleh pelunasan seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo,” jelasnya.

Erwin bilang, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta tercatat sebesar US$ 196,7 miliar turun dibandingkan Desember 2023 yang sebesar US$ 198,1 miliar.

“Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,6% YoY, lebih dalam dari kontraksi pada bulan lalu sebesar 1,4% YoY,” Kata Erwin.

Erwin menambahkan, kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2% YoY dan 2,4% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×