kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Susi gelontorkan Rp 30 M bangun Technopark


Kamis, 25 Juni 2015 / 13:23 WIB
Menteri Susi gelontorkan Rp 30 M bangun Technopark


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menganggarkan Rp 30 miliar untuk membangun empat technopark di empat wilayah, yaitu Tegal, Banyuwangi, Aertembaga, dan Ambon.

“KKP ingin membangun 24 technopark sampai 2019. Dari rencana pembangunan 100 technopark nasional, KKT mendapat mandat membangun 24 techonpark berbasis perikanan, sebagai pelaksanaan nawacita,” kata Susi dalam sambutan peluncuran technopark, Jakarta, Kamis (25/6).

Kegiatan technopark, jelas Susi, terdiri dari pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kompeten,adaptasi dan alih teknologi untuk menghasilkan produk inovatif, serta inkubator bisnis guna menghasilkan usaha baru. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat ini tanpa dipungut biaya.

Sementara inkubator bisnisnya, meliputi jejaring kerjasama dengan dunia usaha, dunia industri, dan stakeholders, pendampingan oleh penyuluh dan Pusat Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), peningkatan teknologi tepat guna, konsultasi, serta inovasi teknologi dengan pendidikan, penelitian, dan pengembangan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) Suseno Sukoyono menambahkan, sasaran program kegiatan technopark ini adalah perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan konservasi perairan.

Sebagai tahap awal, technopark yang dibangun di Tegal kegiatannya lebih difokuskan kepada sertifikasi dan kompetensi, pengembangan garam, udang galah padi, permesinan, budidaya udang, dan budidaya rumput laut.

Sementara di Banyuwangi, aktivitasnya lebih difokuskan pada sertifikasi kompetensi, budidaya ikan sidat, produksi garam, budidaya udang, dan pengolahan produk. Adapun di Aertembaga (Bitung), kegiatannya lebih difokuskan kepada sertifikasi kompetensi, perkapalan, dan pengolahan produk.

Sementara di Ambon, aktivitasnya lebih difokuskan pada sertifikasi kompetensi, budidaya ikan laut, pengolahan produk, permesinan perikanan, dan wisata perikanan. “Tujuannya adalah pemberdayaan. Kita bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi tahun ini kita memerlukan 20.000 sertifikasi,” kata Suseno. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×