kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Rini Soemarno tawarkan berbagai proyek di AS


Rabu, 25 Juli 2018 / 22:28 WIB
Menteri Rini Soemarno tawarkan berbagai proyek di AS
ILUSTRASI. Menteri BUMN Rini Soemarno bersama direksi BUMN


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menawarkan sejumlah proyek saat menghadiri Investment Forum di Amerika Serikat (AS). Terdapat tujuh sektor strategis yang memiliki potensi besar.

Tujuh sektor tersebut yakni sektor energi terbarukan, pertambangan mineral, infrastruktur, transportasi darat, transportasi laut dan udara, industri manufaktur dan pariwisata.

Sektor energi merupakan sektor yang sedang digenjot oleh pemerintah. Hal tersebut melihat dari potensi yang terdapat pada faktor geografis Indonesia.

"Sektor energi Indonesia adalah pasar yang sangat strategis," ujar Rini dalam siaran pers, Rabu (25/7).

Indonesia terletak tepat di antara dua lempeng tektonik besar, memiliki 40% dari cadangan panas bumi dunia. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi geothermal terbesar.

Indonesia juga terletak tepat di khatulistiwa dan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Potensi tersebut dapat digunakan untuk mendorong pembangkit listrik tenaga surya dan angin.

Rini bilang pemerintah tengah mengembangkan potensi besar dari energi panas bumi (geothermal), solar panel (tenaga surya) dan pembangkit listrik bertenaga angin.

Presiden menargetkan sedikitnya 23% bauran energi nasional akan berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Oleh karena itu, lanjut Rini, BUMN energi saat ini tengah fokus mengembangkan proyek geothermal senilai US$ 19,3 miliar.

Sektor pariwisata juga tengah digenjot untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Pemerintah tengah mengembangkan kawasan ekowisata Mandalika di Lombok.

"Pengembangan landmark ini akan menjadikan Mandalika tujuan bagi 2 juta turis setiap tahunnya," terang Rini.

Pemerintah juga tengah mendorong sektor infrastruktur. Proyek seperti Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta ikut ditawarkan.

Peluang investasi pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Walini, Jawa Barat juga ditawarkan Rini dengan nilai investasi sebesar US$ 3,6 miliar. Proyek ini akan fokus pada hiburan, pendidikan dan penelitian farmasi.

Pada acara tersebut Rini hadir bersama Deputi bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno bersama sejumlah Direktur Utama BUMN. Selain itu juga turut hadir beberapa rektor perguruan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×