Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, meminta kepada PT Pertamina agar berhati-hati dalam menentukan dan menetapkan harga jual gas elpiji 12Kg ke masyarakat.
Jero Wacik menuturkan, keputusan yang diambil oleh Pertamina seharusnya dilakukan dengan matang dan penuh perhitungan. Selain itu juga harus memperhitungkan kondisi di tahun depan.
"Kenaikan harga elpiji menyangkut kepentingan rakyat loh. Saya kalau untuk rakyat harus hati-hati. Setiap kenaikan harus diskusi. Kita hitung yang matang," tuturnya Kamis (5/12) di Gedung DPR, Jakarta.
Sekedar informasi, dimulai 1 Desember 2013 yang lalu, Pertamina membebankan biaya distribusi gas elpiji 12 Kg kepada konsumen. Beban biaya distribusi elpiji tersebut tergantung dari jarak konsumen. Dengan adanya pengalihan beban distribusi kepada konsumen, otomatis membuat harga elpiji yang harus dibayarkan konsumen menjadi lebih mahal.
Pertamina mengklaim untuk satu kilogram tabung gas elpiji akan naik di kisaran Rp 300- Rp 500 per Kg atau setara Rp 3.600-Rp 7.200 per tabung 12 Kg.
Selain itu, pemerintah juga meminta kepada Pertamina untuk menyampaikan rencana kenaikan harga elpiji dengan baik kepada publik sebagai bukti bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan untuk rakyat.
"Untuk rakyat harus hati-hati, kalau ada kenaikan hati-hati, keputusan disampaikan dengan baik ke rakyat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News